Ratahan, (ANTARA Sulut) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Minahasa Tenggara menseriusi persoalan pupuk yang sering dialami para petani di daerah tersebut.

"Makanya kami membentuk tim verifikasi yang bertugas untuk mendata kebutuhan pupuk dari kelompok tani maupun kebutuhan secara keseluruhan," kata Kepala Distanak Minahasa Tenggara Elly Sangian di Ratahan, Selasa.

Selain itu diungkapkannya tim ini nantinya akan berkoordinasi dengan dua distributor pupuk yang ada di Minahasa Tenggara terkait proses penyaluran pupuk ke para penjual sampai ke petani.

"Kita juga akan menelusuri sistem penyaluran atau distribusinya, karena sering juga ada keluhan dari petani mengenai pupuk yang terlambat pasokannya, makanya kita langsung berhubungan dengan distributornya," terang Elly.

Dirinya mengakui kebutuhan pupuk khusunya NPK, Urea, dan SP36 di Minahasa Tenggara sering tak sesuai dengan pasokan yang berakibatkan para petani sering kesusahan mencari pupuk.

"Seperti saat ini pasokan pupuk hanya 900 ton sedangkan kebutuhan ideal di Minahasa Tenggara mencapai 1.300 ton, makanya ini kita mencoba mencari solusi tepatnya dengan melakukan pendataan secara keseluruhan," jelasnya.

Dilanjutkannya setelah pendataan selesai dilakukan dari tim verifikasi tersebut, nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menambah stok pupuk sesuai dengan kebutuhan dari petani.

"Jika hasil dari tim verifikasi sudah ada, maka kita sudah mempunyai dasar untuk mengajukan permohonan penambahan stok sehingga para petani tak lagi mengalami kesusahan, apalagi kalau sudah memasuki musim tanam," tandasnya.

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024