Manado, 19/6 (AntaraSulut) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulut-1 sebesar 2x25 MW.

"Pembangunan PLTU Sulut-1 akan dibangun untuk memenuhi kecukupan daya listrik di Provinsi Sulut dan Gorontalo," kata Deputy Manajer Perencanaan Sistem (DM Rensis) PLN Suluttenggo, Muchtar Djafar di Manado, Jumat.

Djafar mengatakan salah satu proyek pembangunan pembangkit baru yang akan dilakukan pemerintah tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulawesi Utara 1 (PLTI SULUT-1) dengan kapasitas terpasang 2x25 MW.

PLTU SULUT-1 merupakan bagian dari 35 pembangkit baru dengan total kapasitas 10.681 MW yang akan dibangun oleh PLN sesuai penugasan yang diberikan oleh pemerintah, dan sisanya nanti akan dibangun oleh pengembang listrik swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).
    
Dia mengatakan PLTU SULUT-1 menurut rencana akan berlokasi di desa Binjeita, kecamatan Bolangitang Timur, kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
    
Tim Gabungan dari PLN Kantor Pusat (Divisi RET) bersama wakil dari PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, PLN Unit Induk Pembangunan Pembangkitan Sulawesi (UIP XII), dan PLN Pusat Enjinering Ketenagalistrikan (PUSENLIS) telah melakukan survey lapangan ke lokasi rencana pembangunan PLTU SULUT-1 yang berjarak sekitar 600 meter dari jalan Trans Sulawesi.
    
Hal ini merupakan upaya program pembangunan yang menjadi prioritas dari pemerintah di bidang energi adalah pembangunan di sektor ketenagalistrikan. Pemerintah berencana untuk membangun 35.000 Mega Watt (MW) pembangkit baru dalam 5 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
    
Dari hasil survey lokasi di lapangan ini, nantinya akan dilanjutkan dengan penyiapan data-data teknis yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya.
    
"Setelah dilakukan survey lokasi, maka selanjutnya adalah penyiapan data teknis untuk proses selanjutnya, rencana pembangunan PLTU SULUT-1 ini, akan diawali dengan proses pengadaan yang diharapkan sudah bisa terlaksana di akhir triwulan ke-3 tahun 2015. Jika seluruh proses pengadaan selesai sesuai jadwal dalam artian tidak ada kendala, maka PLTU SULUT-1 dengan kapasitas 2x25 MW segera dapat dibangun sekitar bulan Maret tahun 2016," ujar Muchtar.
    
Dengan masa konstruksi yang diperkirakan membutuhkan waktu 36 bulan, maka PLTU SULUT-1 sudah akan beroperasi (COD) untuk memasok kebutuhan listrik pada sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara & Gorontalo (Sulut-Go) pada akhir tahun 2018.
    
Untuk mensuplai listrik yang nantinya akan dihasilkan dari PLTU SULUT-1 ini ke sistem interkoneksi Sulut-Go, akan dilakukan melalui jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dari Gardu Induk (GI) Lolak dan GI Boroko dengan trafo town feeder Bintauna berkapasitas 20 MVA.
    
General Manager PLN Suluttenggo, Baringin Nababan berharap adanya dukungan penuh dari stakeholder terutama dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, agar rencana pembangunan PLTU SULUT-1 ini bisa segera dilakukan tanpa ada kendala berarti.
    
"Besar harapan kami, melalui peran serta dan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah setempat serta tentunya dari masyarakat maka rencana pembangunan PLTU SULUT-1 oleh PLN sesuai penugasan dari pemerintah pusat, dapat dilakukan dan diselesaikan sesuai jadwal sebagaimana harapan kita bersama," jelas Baringin.
    
Segera dibangunnya pembangkit baru PLTU SULUT-1 ini, diharapkan selain dapat membantu kecukupan daya pasok listrik di sistem Sulut-Go juga untuk ikut mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di Propinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
    
Hingga Juni 2015 ini, rata-rata beban puncak listrik di malam hari pada sistem Sulut-Go telah mencapai 325 MW dan kemampuan pasok pembangkit yang ada (excisting) 320 MW.***3***


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024