Manado, 12/6 (AntaraSulut) - Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Lobong Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sering terhambat akibat sampah dari sungai.

"PLTM Lobong memang menggunakan potensi air dari Kuala Ongkak namun sering terhambat jika turun hujan yang cukup lama, membuat sampah-sampah di selokan mengalir ke sungai," kata Asmen Pembangkit PLTM Lobong Kotamobagu Ramadhonu, di Kotamobagu, Jumat.

Ramadhoni mengatakan sampah-sampah tersebut melewati sungan Ongkak dan menghambat saringan pasokan air untuk PLTM tersebut," katanya.

Dia menjelaskan jika kami akan memperkecil saringan, maka hal tersebut juga akan menghambat pasokan air ke PLTM.

"Sehingga, apabila hujan cukup deras dan lama, maka kita perlu pemeliharaan yakni mengangkat semua sampah yang menghambat satingan air ke PLTM," katanya.

Otomatis PLTM Lobong, katanya, akan dimatikan sementara waktu karena pemeliharaan tersebut.

"Namun listrik ke masyarakat akan disuplai oleh pembangkit lain di Kota Kotamobagu," jelasnya.

Saat ini juga, katanya, ada alat yang jatuh ke air dengan kedalaman enam meter namun sementara dicari oleh tim penyelam.

"Tapi kami jamin jelang Ramadhan pemadaman listrik akan diminimalisir, sehingga perayaan bulan suci tersebut berjalan lancar," jelasnya.

Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Lobong, berkapasitas 2 x 800 kW merupakan salah satu pembangkit listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dimiliki oleh PLN Wilayah Suluttenggo.

PLTM Lobong ini memanfaatkan potensi air dari Kuala Ongkak yang berlokasi di daerah Lobong, Kecamatan Pasih Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.***1***




Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024