Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 29 Oktober 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, pada umumnya angin bertiup dari arah Barat Daya dengan deviasi 45 derajat dan kecepatan antara 6 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi berpeluang terjadi di Perairan utara Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tingginya kecepatan angin dan lamanya durasi angin berhembus dapat meningkatkan tinggi gelombang di sekitar perairan tersebut.
Potensi tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di perairan utara Kabupaten Kepulauan Talaud dan perairan utara Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dia berharap, warga mewaspadai risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, misalkan perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Feri, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah area peringatan dini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut," ajak Ricky.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 29 Oktober 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, pada umumnya angin bertiup dari arah Barat Daya dengan deviasi 45 derajat dan kecepatan antara 6 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi berpeluang terjadi di Perairan utara Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tingginya kecepatan angin dan lamanya durasi angin berhembus dapat meningkatkan tinggi gelombang di sekitar perairan tersebut.
Potensi tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di perairan utara Kabupaten Kepulauan Talaud dan perairan utara Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dia berharap, warga mewaspadai risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, misalkan perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Feri, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah area peringatan dini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut," ajak Ricky.