Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko, di Manado, Selasa, mengatakan pembiayaan sektor produktif harus ditingkatkan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut.
"Harus diakui dukungan pembiayaan kepada sektor utama penopang Sulut masih terbatas," kata Andry, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan kredit yang disalurkan oleh perbankan di Sulut masih didominasi oleh Kredit Konsumsi dengan pangsa mencapai 57 persen.
Sementara itu, kredit lapangan usaha (kredit sektoral) disalurkan dalam bentuk kredit Modal Kerja 28,34 persen dan Kredit Investasi 14,89 persen, memiliki pangsa yang relatif terbatas.
Dari sisi sektoral, katanya, kredit perbankan di Sulut mayoritas disalurkan kepada Sektor Perdagangan. Sementara itu penyaluran kredit ke sektor utama lainnya masih terbatas.
"Sehingga ke depan, pembiayaan ke sektor riil akan semakin banyak, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di daerah," katanya.
Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengatakan perbankan Sulut telah menyalurkan kredit ke masyarakat baik konsumsi maupun produktif sebesar Rp51,78 triliun hingga posisi Juni 2024.
Penyaluran kredit perbankan Sulut ini, katanya, mengalami pertumbuhan sebesar 11,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp46,88 triliun.
OJK, katanya, terus mengimbau kepada perbankan dan jasa keuangan lainnya untuk memberikan porsi kredit lebih besar kepada sektor produktif.
"Harus diakui dukungan pembiayaan kepada sektor utama penopang Sulut masih terbatas," kata Andry, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan kredit yang disalurkan oleh perbankan di Sulut masih didominasi oleh Kredit Konsumsi dengan pangsa mencapai 57 persen.
Sementara itu, kredit lapangan usaha (kredit sektoral) disalurkan dalam bentuk kredit Modal Kerja 28,34 persen dan Kredit Investasi 14,89 persen, memiliki pangsa yang relatif terbatas.
Dari sisi sektoral, katanya, kredit perbankan di Sulut mayoritas disalurkan kepada Sektor Perdagangan. Sementara itu penyaluran kredit ke sektor utama lainnya masih terbatas.
"Sehingga ke depan, pembiayaan ke sektor riil akan semakin banyak, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di daerah," katanya.
Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengatakan perbankan Sulut telah menyalurkan kredit ke masyarakat baik konsumsi maupun produktif sebesar Rp51,78 triliun hingga posisi Juni 2024.
Penyaluran kredit perbankan Sulut ini, katanya, mengalami pertumbuhan sebesar 11,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp46,88 triliun.
OJK, katanya, terus mengimbau kepada perbankan dan jasa keuangan lainnya untuk memberikan porsi kredit lebih besar kepada sektor produktif.