Manado, (ANTARA Sulut) - Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sinyo H Sarundajang mendesak bupati dan wali kota melaksanakan sidak pasar tradisional mencegah dicampurnya beras produksi petani dengan bahan sintetis atau plastik.

"Ini untuk mengantisipasi maraknya peredaran beras sintetis di tanah air belakangan ini. Sidak ini untuk memastikan beras sintetis tidak masuk wilayah Sulut," kata Gubernur di Manado, Senin.

Pemerintah provinsi, menurut Gubernur tidak boleh lamban mencegah masalah yang semakin bergulir liar�ini sehingga menyebabkan kepanikan konsumen.

"Karena itu pemerintah kabupaten atau pemerintah kota bersama instansi teknis lainnya segera melakukan sidak pasar untuk memastikan beras yang dicampur bahan baku plastik tersebut tidak beredar di pasar-pasar tradisional," katanya.

Menurut dia, apabila beras sintetis ini sudah masuk ke pasar, maka dipastikan warga akan membelinya karena warga tidak bisa membedakan mana beras asli atau palsu.

"Itu nanti ketahuan apabila sudah dimasak sebab bentuknya berbeda dengan beras yang biasanya dikonsumsi warga," ujarnya.

Gubernur yang akan mengakhiri masa jabatannya September mendatang ini mengharapkan warga konsumen berhati-hati, selektif dan segera melaporkan ke jajaran terkait apabila ditemukan beras sintetis.

"Pemerintah daerah proaktif terhadap hal ini dan berharap sidak pasar intensif dilakukan. Bila beras sintetis ini dikonsumsi warga, maka akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Laporkan kepada kami bila ditemukan karena akan ditindaklanjuti," katanya.

Pewarta : Oleh Karel A Polakitan
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024