Manado (ANTARA Sulut) - Konsultan lembaga survey SMRC, Anthon Miharjo mengatakan, berhembusnya isu bakal disandingkannya kembali dengan Vicky Lumentut diduga strategi untuk menggembosi elektabilitas dari Harley Mangindaan di mata masyarakat.

     "Itu isu yang disebarkan, tetapi tidak akan mempengaruhi elektabilitas, karena warga sudah tahu itu dilakukan untuk menjatuhkan elektabilitas Harley," katanya.

     Menurutnya, isu tersebut kencang dihembuskan di kalangan bawah untuk mempengaruhi masyarakat, sebab menurutnya hingga Mei elektabilitas Harley Mangindaan di seluruh hasil survey masih menempati posisi pertama.

     "Apalagi, rata-rata partai politik menggunakan survey elektabilitas untuk menentukan siapa yang akan diusung pada pemilihan Walikota Manado mendatang, maka yang rendah kan tidak akan mendapatkan dukungan Parpol," katanya.
 
     Dia mengatakan, sekitar 50 persen responden yang disurvey tidak lagi menginginkan Harley berpasangan dengannya.

   "Memang datanya ada 47 persen masyarakat yang tak lagi menginginkan Vicky Lumentut sebagai Wali Kota," kata Miharjo.
    
    Sejumlah netizen juga mengakui hal tersebut, seperti Rahman dalam statusnya di media sosial mengatakan jika isu menggelitik tersebut, memang bertujuan untuk menurunkan elektabilitas Harley Mangindaan.

    Namun, menurutnya isu yang sengaja dihembuskan tersebut sudah diketahui sebelumnya sehingga tak berpengaruh di masyarakat.

     "Kasihan deh yang ngasih isu sudah ketahuan niatnya," tulis Rachman di status facebooknya.

    Isu mengenai kembali dipasangkannya Harley Mangindaan dan Vicky Lumentut di Pilkada Desember 2015 gencar dihembuskan pasca kongres Partai Demokrat di Surabaya lalu.


Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024