Manado (ANTARA) -
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara Kenly Poluan mengatakan institusinya melakukan identifikasi persoalan teknis penyelenggaraan pemilu yang telah dilaksanakan.
 
"Karena itu perlu adanya evaluasi terhadap tahapan yang telah dan sementara berlangsung," kata Kenly di Manado, Minggu.
 
KPU Sulut, katanya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang mengagendakan penyusunan laporan evaluasi pemilu tahun 2024, dan diharapkan dapat mengidentifikasi masalah teknis dalam penyelenggaraan pemilu di wilayah Sulawesi Utara.
 
Selain itu, katanya, dapat merumuskan solusi agar pelaksanaan pemilu di masa mendatang dapat berjalan lebih baik dan efektif.
 
Sejumlah narasumber hadir dalam FGD tersebut seperti Tenaga Ahli KPU RI Nanang Indra, perwakilan NGO/Penggiat Pemilu Rikson Karundeng, perwakilan Anggota KPU Provinsi Sulut periode sebelumnya, Ardiles Mewoh serta akademisi Ferry D Liando.
 
Narasumber mengupas berbagai tantangan yang dihadapi selama penyelenggaraan pemilu yang meliputi kendala teknis, kesulitan dalam pengumpulan data, serta ketidaksesuaian regulasi dengan kondisi di lapangan.
 
Narasumber juga menggarisbawahi perlunya kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
 
Diskusi juga menyoroti pentingnya peningkatan koordinasi dan komunikasi antara KPU Provinsi Sulut dan KPU kabupaten/kota dan dianggap krusial dalam menyelaraskan kebijakan dan pelaksanaan teknis di lapangan, terutama menghadapi perbedaan kondisi geografis dan demografis di setiap daerah.
 
"Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan dan rekomendasi yang lebih baik untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu di masa mendatang," ujarnya.
 
Koordinasi dan kerja sama antarpemangku kepentingan perlu dilakukan dalam mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas di daerah berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024