Manado (ANTARA) - Hari kedua di Kota Kinabalu dimulai dengan suasana yang tenang namun penuh semangat.

Setelah merasakan kenyamanan tidur di The Pacific Sutera Hotel, kami tim famtrip AirAsia terbangun di pagi hari, siap melanjutkan petualangan.

Namun sebelum itu, ada satu pengalaman penting yang harus kami nikmati yakni sarapan pagi di hotel yang terkenal dengan keragaman kulinernya.

Restoran tempat sarapan terletak menghadap langsung ke marina, memberikan pemandangan kapal-kapal yang berlabuh di perairan tenang, dengan sinar matahari pagi yang menyelimuti segalanya dalam cahaya keemasan. 

Meja-meja di dalam restoran dipenuhi dengan berbagai jenis makanan, mulai dari hidangan lokal khas Kinabalu hingga makanan barat yang menggoda selera. Ada nasi lemak yang disajikan dengan sambal pedas, mie laksa dengan kuah gurih, hingga roti panggang renyah dan aneka pastry manis yang disajikan hangat.

Kami mencicipi makanan khas lokal seperti nasi ayam Hainan dan roti canai, yang dipadukan dengan secangkir teh tarik hangat. Tak ketinggalan, hidangan ala Barat seperti omelet dan croissant juga tersaji dengan sempurna, menambah variasi di meja kami. Setiap gigitan menghadirkan rasa yang begitu khas, baik dari Kinabalu maupun cita rasa internasional, seakan hotel ini benar-benar mengerti bagaimana memanjakan tamu dari berbagai belahan dunia.

Sambil menikmati sarapan, suasana di sekeliling terasa penuh kehidupan. Suara percakapan dalam bahasa Mandarin dan Korea memenuhi udara, menunjukkan betapa internasionalnya Kota Kinabalu sebagai destinasi wisata. 

Ternyata, banyak wisatawan mancanegara asal China dan Korea yang datang berlibur, menjadikan mereka pengunjung dominan di hotel dan kota ini. 

Melihat mereka berbincang sambil menikmati makanan yang sama, terasa ada harmoni yang indah antara budaya dan selera di tempat ini.

Setelah menikmati sarapan, kami merasa segar dan siap melanjutkan perjalanan. Uncle Frances, pemandu andalan kami, telah menunggu dengan agenda petualangan baru yang menanti di hari kedua ini. Perut kenyang, hati senang, dan semangat penuh Kota Kinabalu terus mengundang kami untuk menjelajahi lebih dalam setiap pesona yang ditawarkannya.

Pagi itu, bus besar berwarna kuning kehijauan dengan logo perusahaan pariwisata lokal terparkir tepat di depan lobi The Pacific Sutera Hotel. 

Jendela-jendelanya yang lebar memberikan pandangan yang jernih ke luar, memantulkan sinar matahari pagi yang mulai memanas. Tim famtrip AirAsia, sudah siap memulai petualangan hari kedua di Kota Kinabalu. 

Di depan pintu bus, Uncle Frances dengan senyum khasnya yang ramah dan penuh antusiasme melambaikan tangan dan menyapa.

"Selamat pagi, semuanya! Hari ini kita akan ke surga kecil di pulau-pulau Kinabalu," katanya dengan semangat. 

Dia mempersilakan kami masuk ke bus, yang nyaman dengan kursi empuk dan pendingin udara yang sejuk, sempurna untuk perjalanan menuju Jesselton Point Jetty. 

Dalam perjalanan, suasana penuh kegembiraan terasa di dalam bus, dengan semua orang bersemangat memulai hari yang dipenuhi keindahan alam dan petualangan laut.

Sesampainya di Jesselton Point Jetty, pemandangan spektakuler langsung menyambut kami. Laut biru terbentang luas, dengan deretan boat berwarna-warni yang terparkir rapi di dermaga, siap mengangkut wisatawan ke pulau-pulau eksotis di sekitar Kinabalu. Riuh rendah suara tawa dan percakapan wisatawan dari berbagai negara terdengar, semuanya bersiap-siap untuk menjelajahi pesona laut Borneo.

Kami menaiki salah satu boat yang akan membawa ke tujuan utama hari ini yakni Sepanggar Rainbow Island, sebuah pulau kecil yang dikenal dengan pantainya yang indah dan perairannya yang jernih, sempurna untuk snorkeling. 

Perjalanan di atas boat memberikan kami pemandangan yang tak terlupakan lautan biru kehijauan yang tenang, dihiasi pulau-pulau kecil di kejauhan, serta angin laut yang segar menambah semangat.

Setibanya di Sepanggar Rainbow Island, tim disambut oleh pantai pasir putih yang lembut, diapit oleh pohon-pohon yang melambai di bawah langit biru cerah. Kami langsung melangkah menuju pantai, melepas sepatu dan merasakan hangatnya pasir di kaki. 

Air laut yang jernih mengundang untuk segera snorkeling, mengeksplorasi dunia bawah laut yang dipenuhi dengan karang warna-warni dan ikan-ikan kecil yang berenang bebas di sekitar. Keindahan bawah laut begitu memukau, seakan-akan berada di dalam akuarium alami.

Setelah puas menikmati snorkeling, tim beristirahat di tepi pantai, menikmati makan siang nikmat yang disajikan tepat di pinggir laut. Hidangan seafood segar yang lezat, mulai dari ikan bakar, udang, hingga salad kelapa yang segar, menjadi teman sempurna untuk mengakhiri hari yang penuh petualangan. Suara ombak yang tenang dan angin sepoi-sepoi menambah kesan damai yang sulit dilupakan.

Tak terasa, sore hari mulai merayap, dan waktunya bagi kami untuk kembali ke Jesselton Point. Meninggalkan pulau dengan kenangan manis, kami menaiki boat sekali lagi, kali ini dengan perasaan puas dan bahagia setelah menikmati hari penuh keajaiban di Sepanggar Rainbow Island.

Setelah seharian menikmati keindahan pulau di sekitar Kinabalu, tim famtrip AirAsia tidak langsung kembali ke hotel. Uncle Frances, dengan energinya yang seakan tak pernah habis, mengajak kami untuk melanjutkan petualangan sore itu ke salah satu destinasi terkenal di Kota Kinabalu Handicraft (Filipino) Market. Pasar ini terkenal dengan produk kerajinan tangan lokal yang indah dan unik, hasil karya pengrajin Kinabalu yang mahir.

Begitu kami tiba, suasana pasar langsung terasa hidup dengan warna-warni kain, perhiasan, tas anyaman, dan berbagai souvenir khas. 

Setiap stan menawarkan sesuatu yang berbeda, mulai dari mutiara indah yang dipanen dari laut Kinabalu hingga ukiran kayu yang artistik. Kami berjalan dari satu stan ke stan lainnya, melihat berbagai macam kerajinan tangan dengan detail yang begitu memukau. Beberapa dari kami tak tahan untuk berbelanja, membawa pulang kenang-kenangan yang mengingatkan pada keindahan dan kreativitas Kota Kinabalu.

Setelah puas menjelajah pasar, Uncle Frances membawa kami ke restoran lokal untuk makan malam. Hidangan kali ini sangat istimewa, kerang segar yang dimasak dengan berbagai cara, mulai dari kerang kukus dengan saus bawang putih hingga kepala ikan dengan bumbu rempah yang harum. 

Rasa gurih dan lezat dari hidangan laut ini benar-benar memanjakan lidah, menyempurnakan hari yang sudah penuh dengan pengalaman luar biasa. Suara tawa dan obrolan semakin hangat di tengah suasana makan malam yang menyenangkan.

Tapi petualangan kuliner belum berakhir. Setelah makan malam, tim famtrip ke salah satu pojok pasar buah terkenal di Kinabalu untuk mencoba buah yang paling ikonik di Malaysia yakni buah durian. 

Bagi sebagian orang, aroma durian mungkin mengundang perdebatan, tapi bagi penggemarnya, ini adalah kenikmatan tiada tara. Di sana, disuguhi durian yang dagingnya tebal dan manis, dengan aroma khas yang segera mengisi udara. Bagi yang baru pertama kali mencobanya, pengalaman mencicipi durian ini pasti akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Setelah puas dengan makan malam dan mencicipi durian, kami akhirnya kembali ke The Pacific Sutera Hotel. 

Hari yang panjang dan penuh petualangan ini mulai terasa di tubuh kami, dan saat tiba di hotel, kasur empuk di kamar terasa seperti tempat perlindungan yang sempurna. 

Tim famtrip AirAsia beristirahat dengan perasaan puas dan tak sabar menantikan petualangan hari berikutnya di Kinabalu. (Bersambung).
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024