Sitaro,  (ANTARA Sulut) - Wakil Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Siska Salindeho membuka sampul naskah Ujian Nasional(UN) di SMP Negeri(SMPN) Siau Timur di Ulu, Senin.

Wabup Salindeho sebelum membuka sampul UN, mengimbau para siswa untuk mengerjakan soal ujian dengan jujur, tidak saling menyontek agar memperoleh hasil maksimal sesuai kemampuan sendiri.

"Saya yakin anak-anakku sekalian sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian ini. Karena itu, kerjakan dengan baik, dengan jujur, jangan menyontek supaya bisa diketahui tingkat kemampuan sendiri melalui ujian ini,"kata Salindeho.

Salindeho mengatakan, paradigma pelaksanaan UN menekankan aspek kejujuran dan bebas kecurangan. Selain menjadikan UN sebagai potret atas kemampuan siswa, sekaligus juga menanamkan pentingnya menumbuhkan perilaku jujur dan tidak curang di kalangan siswa.

"Kalau untuk lulus berlaku curang dan tidak jujur, selamanya akan terbawa-bawa dalam perilaku di masyarakat, di lingkungan kerja saat dewasa nanti. Kerjakan dengan tenang dan cermat," pesan Salindeho.

Di saat bersamaan, Ketua DPRD Kabupaten Sitaro, Djibton Tamudia, membuka sampul naskah UN di SMP Katolik Ulu Siau. Tamudia berpesan kepada siswa peserta UN untuk tidak berlaku curang dengan menyontek karena bisa berdampak buruk dalam perkembangan kepribadian siswa sebagai generasi muda.

Terpisah, Sekretaris Daerah, Adri Manengkey membuka sampul naskah UN di SMP Negeri 1 Siau Barat di Ondong. Ia mengatakan, UN tidak lagi satu-satunya penentu kelulusan, karena itu tidak perlu curang untuk mencapai hasil terbaik dalam ujian.

Manengkey mengigatkan peran serta orang tua untuk selalu memotivasi dan memberi semangat kepada anak-anak untuk giat belajar, terutama menjelang dan saat mengikuti ujian.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Robert Kahiking menjelaskan, peserta UN tingkat SMP dan sederajad di Sitaro berjumlah 1.019 siswa, terdiri dari 1.010 siswa SMP negeri dan swasta, serta 9 siswa Madrasah Tsanawiyah.

Dari jumlah tersebut, lanjut Kahiking, terdapat 10 siswa yang tidak mengikuti UN, satu di ataranya sakit dan diberi kesempatan mengikuti ujian susulan, pekan depan.

"Sembilan orang putus sekolah sebelum tiba masa ujian. Pemerintah melalui tenaga pendidik di sekolah masing-masing sudah berupaya mengajak mereka untuk terus bersekolah dan ikut UN tapi tetap saja mereka tidak mau," jelas Kahiking

Pewarta : Oleh Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024