Bandung, 2/5 (Antara) - Deklarasi Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA) 2015 menghasilkan enam komitmen yang ditandatangani oleh perwakilan mahasiswa dari kedua benua, Sina Mao asal Kamboja yang mewakili Asia dan Nsikan Ekwere dari Nigeria mewakili Afrika di Gedung Merdeka Bandung.
"Deklarasi enam dokumen itu terkait sejumlah isu yang semula telah dibahas di dalam rapat komite," kata Presiden KMAA Yasmin Nindya Chaerunisa di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jumat (1/5) malam.
Konferensi yang diikuti oleh 210 delegasi mahasiswa dari 48 negara Asia-Afrika itu mengesahkan enam poin, yaitu kepemimpinan mahasiswa dalam mempromosikan nilai budaya Asia-Afrika, mendorong pendidikan menyeluruh dan mempromosikan "sociopreneurship".
Selain itu komitmen menempatkan fungsi media sebagai pilar demokrasi, mengedepankan penggunaan peranti lunak demi terciptanya independensi digital di kawasan Asia-Afrika dan memperkokoh jaringan mahasiswa Asia-Afrika.
"Karena konteks konferensi ini diselenggarakan oleh beragam komunitas, maka kerjasama yang kami bangun berbasis 'people to people'," katanya.
Sementara itu Kepala Museum KAA Thomas Siregar menyebutkan bila konferensi yang diselenggarakan tersebut akan memiliki dampak yang besar bagi terjalinnya sinergi dan kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa Asia-Afrika.
"Melalui acara ini mereka bisa bertukar pikiran dalam memecahkan solusi terkait berbagai isu yang terjadi di Asia-Afrika," katanya menambahkan.
Selain mengesahkan enam dokumen yang tergabung dalam Final Communicate KMAA 2015, konferensi itu juga melahirkan sebuah Forum Studi Asia-Afrika yang bertujuan untuk mewadahi kegiatan para mahasiswa di Asia Afrika.