Manado (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Citra Dumoga terus meningkatkan inklusi keuangan lewat Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan inklusi keuangan di Sulut," kata Direktur Utama BPR Citra Dumoga Handri Maramis, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan hingga awal Agustus 2024, Bank Citra Dumoga mampu membuka 1.500 rekening baru pada segmen pelajar melalui Program Kejar.
Handri menjelaskan Kejar merupakan program yang diinisiasi OJK untuk mendorong kepemilikan rekening bank oleh pelajar di Indonesia.
“Kami menargetkan 1.000 tabungan pelajar, caranya dengan melakukan literasi ke sekolah-sekolah di Kotamobagu hingga Kota Manado, namun melampaui target hingga 1.500 rekening,” ujar Handri.
Handri menjelaskan kegiatan literasi keuangan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus 2024, dengan total peserta sebanyak 3.120 siswa dari 19 sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kotamobagu, Mopuya, dan Manado.
“Kegiatan terakhir tanggal 9 Agustus itu kami berhasil mengumpulkan sekitar 800 siswa se-Kotamobagu," ujarnya pula.
Bank Citra Dumoga, katanya lagi, melakukan literasi dan beberapa kegiatan lomba seperti cerdas cermat dengan soal seputar dunia perbankan.
"Dalam kegiatan tersebut kami melibatkan perwakilan pemerintah daerah, dan dinas pendidikan,” kata Handri.
BPR Citra Dumoga berperan aktif dalam program OJK melalui Program Kejar khususnya di Hari Indonesia Menabung.
Deputi Direktur Pengawasan, Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Management Strategis OJK Budiman P Siahaan mengatakan perluasan akses keuangan untuk pelajar yang dibarengi dengan upaya literasi keuangan dan perlindungan konsumen sangatlah penting.
Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
OJK meletakkan program peningkatan literasi keuangan bagi pelajar sebagai salah satu program prioritas bersama-sama dengan Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan Industri Jasa Keuangan.
OJK juga telah memasukkan materi literasi keuangan ke dalam kurikulum formal, mulai dari jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
"Kami mendukung program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan inklusi keuangan di Sulut," kata Direktur Utama BPR Citra Dumoga Handri Maramis, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan hingga awal Agustus 2024, Bank Citra Dumoga mampu membuka 1.500 rekening baru pada segmen pelajar melalui Program Kejar.
Handri menjelaskan Kejar merupakan program yang diinisiasi OJK untuk mendorong kepemilikan rekening bank oleh pelajar di Indonesia.
“Kami menargetkan 1.000 tabungan pelajar, caranya dengan melakukan literasi ke sekolah-sekolah di Kotamobagu hingga Kota Manado, namun melampaui target hingga 1.500 rekening,” ujar Handri.
Handri menjelaskan kegiatan literasi keuangan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus 2024, dengan total peserta sebanyak 3.120 siswa dari 19 sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kotamobagu, Mopuya, dan Manado.
“Kegiatan terakhir tanggal 9 Agustus itu kami berhasil mengumpulkan sekitar 800 siswa se-Kotamobagu," ujarnya pula.
Bank Citra Dumoga, katanya lagi, melakukan literasi dan beberapa kegiatan lomba seperti cerdas cermat dengan soal seputar dunia perbankan.
"Dalam kegiatan tersebut kami melibatkan perwakilan pemerintah daerah, dan dinas pendidikan,” kata Handri.
BPR Citra Dumoga berperan aktif dalam program OJK melalui Program Kejar khususnya di Hari Indonesia Menabung.
Deputi Direktur Pengawasan, Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Management Strategis OJK Budiman P Siahaan mengatakan perluasan akses keuangan untuk pelajar yang dibarengi dengan upaya literasi keuangan dan perlindungan konsumen sangatlah penting.
Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
OJK meletakkan program peningkatan literasi keuangan bagi pelajar sebagai salah satu program prioritas bersama-sama dengan Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan Industri Jasa Keuangan.
OJK juga telah memasukkan materi literasi keuangan ke dalam kurikulum formal, mulai dari jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.