Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) terus meningkatkan bina rohani bagi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini kami lakukan agar para warga binaan dapat memanfaatkan kegiatan bina rohani ini, untuk memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang," kata Pastor Dismas V Salettia, di Tondano, Rabu.
Dia mengatakan Bimas Katolik Minahasa menggelar kegiatan bina rohani yang diisi dengan Misa Kudus di lingkungan Lapas Minahasa.
Pastor Dismas mengajak para warga binaan untuk merefleksikan kehidupan St Maximilianus Maria Kolbe, yang diperingati pada hari ini.
Ia mengatakan St Maximilianus Maria Kolbe dikenal sebagai salah satu pelindung para tahanan, dan dalam hidupnya, ia juga pernah ditahan di kamp konsentrasi Auschwitz.
Meskipun dalam situasi yang sulit, St Maximilianus tetap melaksanakan misi kerasulannya dengan memperkenalkan Bunda Maria melalui permainan catur.
Dari kisah ini, Pastor Dismas menekankan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk terus menyebarkan kebaikan dan iman, di mana pun berada.
Kegiatan Misa ini dihadiri oleh Penyelenggara Katolik Bimas Katolik Leo Tumuju, para Penyuluh Agama, serta kelompok Misa Harian Paroki Tataaran.
Mewakili pihak Lapas Pius Rawung menyampaikan terima kasih kepada Bimas Katolik atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bimas Katolik Minahasa untuk memberikan pendampingan rohani kepada warga bina, guna mendukung proses pembinaan dan pemulihan mereka.
"Hal ini kami lakukan agar para warga binaan dapat memanfaatkan kegiatan bina rohani ini, untuk memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang," kata Pastor Dismas V Salettia, di Tondano, Rabu.
Dia mengatakan Bimas Katolik Minahasa menggelar kegiatan bina rohani yang diisi dengan Misa Kudus di lingkungan Lapas Minahasa.
Pastor Dismas mengajak para warga binaan untuk merefleksikan kehidupan St Maximilianus Maria Kolbe, yang diperingati pada hari ini.
Ia mengatakan St Maximilianus Maria Kolbe dikenal sebagai salah satu pelindung para tahanan, dan dalam hidupnya, ia juga pernah ditahan di kamp konsentrasi Auschwitz.
Meskipun dalam situasi yang sulit, St Maximilianus tetap melaksanakan misi kerasulannya dengan memperkenalkan Bunda Maria melalui permainan catur.
Dari kisah ini, Pastor Dismas menekankan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk terus menyebarkan kebaikan dan iman, di mana pun berada.
Kegiatan Misa ini dihadiri oleh Penyelenggara Katolik Bimas Katolik Leo Tumuju, para Penyuluh Agama, serta kelompok Misa Harian Paroki Tataaran.
Mewakili pihak Lapas Pius Rawung menyampaikan terima kasih kepada Bimas Katolik atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bimas Katolik Minahasa untuk memberikan pendampingan rohani kepada warga bina, guna mendukung proses pembinaan dan pemulihan mereka.