Manado (ANTARA) -
Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara terdampak banjir setelah hujan deras mengguyur daerah landai tersebut.
 
"Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow sejak tanggal 12 Agustus 20024 hingga sekarang menyebabkan debit air sungai meningkat dan merendam permukiman masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Abdul Muin di Manado, Selasa.
 
Dia menjelaskan, permukiman penduduk yang terdampak itu di Kecamatan Dumoga mencakup Desa Toruakat dan Desa Pusian.
 
Selanjutnya di Kecamatan Dumoga Timur, merendam permukiman di Kelurahan Imandi Desa Tonom dan Desa Mogoyunggung 1.
 
Sementara di Kecamatan Lolayan, hujan deras menyebabkan banjir di empat titik, yaitu Desa Tanoyan Utara, Desa Tanoyan Selatan, Desa Mengkang, dan Desa Mopusi.
 
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut," katanya.
 
Selain menggenangi permukiman penduduk, luapan banjir juga menyebabkan dua jembatan putus di desa Mengkang, dan satu jembatan lainnya di jalan perkebunan Desa Mopusi.
 
Banjir deras juga menyebabkan satu rumah papan di Desa Bakan terbawa arus. "Banyaknya rumah yang terendam banjir masih dalam pendataan," ujarnya.
 
Dia menyebutkan, setelah menerima laporan dan informasi dari pemerintah setempat dan masyarakat melalui Contact Center Pusdalops-PB, BPBD langsung menurunkan personel TRC-PB untuk melakukan kaji cepat di wilayah terdampak.
 
Kondisi saat laporan ini dibuat, katanya, luapan air masih merendam permukiman dengan tinggi bervariasi antara 50 sentimeter hingga satu meter, dan kondisi cuaca di lokasi kejadian hujan lebat.
 
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji dan perahu karet," ujarnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024