Manado (ANTARA) - PLN UID Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) memiliki cadangan daya hingga 70,2 MW yang siap mensuplai listrik industri dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
General Manager PLN UID Suluttenggo Atmoko Basuki, di Manado, Kamis, mengatakan sistem kelistrikan yang ada di wilayah Suluttenggo terdiri dari Sistem on grid SulutGo yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, Sistem on grid Sulbagsel yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Tengah, dan Sistem isolated/off grid.
“Saat ini total daya mampu pasok di semua sistem kelistrikan Suluttenggo sebesar 857,88 Megawatt (MW) dari beban puncak 787,69 MW dan cadangan daya 70,2 MW. Untuk itu, kami siap dalam melayani kebutuhan listrik pelanggan,” kata Atmoko.
Untuk total bauran energi di sistem SulutGo Energi Baru Terbarukan (EBT) 33 persen, Batubara 61 persen, Gas 5,64 persen, dan sisanya BBM. Untuk sistem Sulbagsel bauran energi EBT 39 persen, Batubara 48 persen, Gas 5,6 persen dan sisanya BBM.
“Dalam mengembangkan penggunaan EBT, kami berfokus pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk program listrik desa serta mendukung program dedieselisasi yaitu dengan menggantikan penggunaan pembangkit listrik yang berbasis BBM menjadi Energi Baru Terbarukan,” tambah Atmoko.
Ia menjelaskan bahwa program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pasokan listrik, serta memperluas jangkauan layanan listrik ke berbagai wilayah.
“Program ini mencakup beberapa aspek seperti pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT, pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, peningkatan kualitas dan keandalan layanan, peningkatan akses listrik di daerah terpencil,” jelasnya.
Selain itu program ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan.
PLN Suluttenggo juga memiliki progres gasifikasi pembangkit listrik, dimana gasifikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat, seperti batubara, biomassa, atau limbah organik, menjadi gas sintetis (syngas) yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Pemanfaatan gasifikasi pembangkit listrik menawarkan beberapa manfaat seperti; efisiensi energi yang lebih tinggi, pengurangan emisi polutan, fleksibilitas bahan bakar, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta keberlanjutan energi terbarukan di masa yang akan datang.
Dalam mengakses layanan kelistrikan, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore. Dengan berbagai kelengkapan fitur seperti pasang baru, tambah daya, pembayaran tagihan listrik dan jenis layanan lainnya. Dengan PLN Mobile, semua makin mudah.
General Manager PLN UID Suluttenggo Atmoko Basuki, di Manado, Kamis, mengatakan sistem kelistrikan yang ada di wilayah Suluttenggo terdiri dari Sistem on grid SulutGo yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, Sistem on grid Sulbagsel yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Tengah, dan Sistem isolated/off grid.
“Saat ini total daya mampu pasok di semua sistem kelistrikan Suluttenggo sebesar 857,88 Megawatt (MW) dari beban puncak 787,69 MW dan cadangan daya 70,2 MW. Untuk itu, kami siap dalam melayani kebutuhan listrik pelanggan,” kata Atmoko.
Untuk total bauran energi di sistem SulutGo Energi Baru Terbarukan (EBT) 33 persen, Batubara 61 persen, Gas 5,64 persen, dan sisanya BBM. Untuk sistem Sulbagsel bauran energi EBT 39 persen, Batubara 48 persen, Gas 5,6 persen dan sisanya BBM.
“Dalam mengembangkan penggunaan EBT, kami berfokus pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk program listrik desa serta mendukung program dedieselisasi yaitu dengan menggantikan penggunaan pembangkit listrik yang berbasis BBM menjadi Energi Baru Terbarukan,” tambah Atmoko.
Ia menjelaskan bahwa program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pasokan listrik, serta memperluas jangkauan layanan listrik ke berbagai wilayah.
“Program ini mencakup beberapa aspek seperti pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT, pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, peningkatan kualitas dan keandalan layanan, peningkatan akses listrik di daerah terpencil,” jelasnya.
Selain itu program ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan.
PLN Suluttenggo juga memiliki progres gasifikasi pembangkit listrik, dimana gasifikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat, seperti batubara, biomassa, atau limbah organik, menjadi gas sintetis (syngas) yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Pemanfaatan gasifikasi pembangkit listrik menawarkan beberapa manfaat seperti; efisiensi energi yang lebih tinggi, pengurangan emisi polutan, fleksibilitas bahan bakar, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta keberlanjutan energi terbarukan di masa yang akan datang.
Dalam mengakses layanan kelistrikan, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore. Dengan berbagai kelengkapan fitur seperti pasang baru, tambah daya, pembayaran tagihan listrik dan jenis layanan lainnya. Dengan PLN Mobile, semua makin mudah.