Sitaro (21/4) AntaraSulut - Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, mendorong masyarakat untuk giat menanam tanaman pangan sebagai antisipasi krisis pangan saat pasokan dari luar daerah terganggu.

"Selama ini masyarakat terfokus pada komoditi perkebunan non pangan menyebabkan ketergantungan pada pasokan pangan dari luar sangat tinggi. Kita dorong untuk menanam tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi, sayuran dan rempah, "kata Bupati Sitaro, Toni Supit di Ondong Siau, Senin.

Ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar dirasa menyulitkan masyarakat dan pemerintah tatkala cuaca buruk yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi dan angkutan pasokan.

Atau kalau daerah pemasok mengalami bencana atau gagal panen, lanjut Bupati, Sitaro langsung terkena dampak krisis persediaan bahan pangan, sayuran dan rempah.

"Pernah kejadian harga tomat sepuluh ribu per buah, karena pasokan dari Manado terputus akibat banjir dan tanah longsor di Manado dan Minahasa. Padahal ini bisa dihasilkan di Sitaro," kata Supit.

Gerakan menanam tanaman pangan, menurut Bupati, akan dipelopori oleh pemerintah melalui satuan kerja perangkat daerah yang akan memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami beraneka tanaman pangan.

"Harus dimulai dari pemerintah sendiri yang membuat kebun percontohan yang diharapkan memotivasi masyarakat untuk melakukan diversifikasi tanaman, menanam beraneka tanaman pangan," katanya.

Satuan kerja teknis yaitu Dinas Pertanian dan Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) diinstruksikan
Bupati untuk secara terkoordinasi menyiapkan benih atau bibit dan intens melakukan penyuluhan.

Kadis Pertanian, Novia Tamaka menjelaskan, untuk mendukung gerakan ini, pihaknya telah memberangkatkan sejumlah kelompok tani dari Sitaro melakukan studi banding ke sejumlah sentra produksi tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Minahasa.
"Dan sebagai tindaklanjutnya, sekembalinya mereka dari kegiatan ini, kelompok tani ini diwajibkan membuka lahan dan ditanami bahan pangan," katanya.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024