Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bibit siklon tropis 91W dapat menyebabkan tinggi gelombang di perairan Laut Maluku dan perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 18 Juli 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, Selasa.

Dia menyebutkan, bibit siklon tropis 91W tersebut terpantau berada di Laut Filipina, tepatnya di sekitar 8.7°LU 127.9°BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knots atau 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1000 hPa.

Pada umumnya angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 8 - 25 knot.

Dia mengatakan, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter tersebut diperkirakan terjadi di Perairan timur Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, perairan timur Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku dan perairan selatan Sulut.

Dia berharap nelayan ataupun operator kapal memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan misalkan, memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Selanjutnya, kapal Feri memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal berukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dengan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang tercantum dalam daftar peringatan dini diharapkan mempertimbangkan kondisi tersebut," ajak Ricky.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024