Manado (ANTARA) - Balai Karantina Hewan Ikan Tumbuhan Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan sinergi dengan Komando Daerah Militer (KODAM) XIII/Merdeka guna mencegah masuknya ancaman bioterorisme.
"Tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Indonesia sebagai garda terdepan melindungi negeri, khususnya dalam hal mencegah penyebaran penyakit hewan, ikan dan tumbuhan di border pelabuhan dan bandara," kata Kepala Karantina Sulawesi Utara I Wayan Kertanegara didampingi Kepala Karantina Gorontalo, Azhar Ismail, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan sinergitas antarinstansi pelindung negeri ini juga dimanfaatkan karantina untuk mengajak jajaran TNI Angkatan Darat Kodam XIII/Merdeka dalam berkoordinasi dan bersinergi melindungi negeri dari ancaman senjata biologis atau bioterorisme.
Wayan menjelaskan bahwa ancaman bioterorisme dan perang ekonomi dapat masuk dan menyebar di wilayah NKRI melalui lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan yang tidak melewati pemeriksaan kesehatan dari daerah/negara asal.
Oleh karena itu, katanya, penjagaan dan pengawasan lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan antar area atau antarnegara harus terus diperkuat dengan kolaborasi bersama banyak pihak, termasuk dengan pelindung negeri seperti TNI AD.
Wayan berharap koordinasi ini dapat menciptakan kerja sama yang solid antara karantina dan TNI dalam bersama-sama menjaga NKRI.
Karantina Sulawesi Utara bersinergi dengan Karantina Gorontalo, jalin silaturahmi ke Komando Daerah Militer (KODAM) XIII/Merdeka di Manado.
Kunjungan tim karantina disambut baik oleh Pangdam Mayjen TNI Candra Wijaya beserta jajarannya.
Bioterorisme didefinisikan sebagai pemanfaatan mikroorganisme patogen sebagai senjata perang dan alat untuk menjalankan aksi terorisme.
"Tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Indonesia sebagai garda terdepan melindungi negeri, khususnya dalam hal mencegah penyebaran penyakit hewan, ikan dan tumbuhan di border pelabuhan dan bandara," kata Kepala Karantina Sulawesi Utara I Wayan Kertanegara didampingi Kepala Karantina Gorontalo, Azhar Ismail, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan sinergitas antarinstansi pelindung negeri ini juga dimanfaatkan karantina untuk mengajak jajaran TNI Angkatan Darat Kodam XIII/Merdeka dalam berkoordinasi dan bersinergi melindungi negeri dari ancaman senjata biologis atau bioterorisme.
Wayan menjelaskan bahwa ancaman bioterorisme dan perang ekonomi dapat masuk dan menyebar di wilayah NKRI melalui lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan yang tidak melewati pemeriksaan kesehatan dari daerah/negara asal.
Oleh karena itu, katanya, penjagaan dan pengawasan lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan antar area atau antarnegara harus terus diperkuat dengan kolaborasi bersama banyak pihak, termasuk dengan pelindung negeri seperti TNI AD.
Wayan berharap koordinasi ini dapat menciptakan kerja sama yang solid antara karantina dan TNI dalam bersama-sama menjaga NKRI.
Karantina Sulawesi Utara bersinergi dengan Karantina Gorontalo, jalin silaturahmi ke Komando Daerah Militer (KODAM) XIII/Merdeka di Manado.
Kunjungan tim karantina disambut baik oleh Pangdam Mayjen TNI Candra Wijaya beserta jajarannya.
Bioterorisme didefinisikan sebagai pemanfaatan mikroorganisme patogen sebagai senjata perang dan alat untuk menjalankan aksi terorisme.