Manado (ANTARA) - Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Kumendong mengatakan setiap lima jam PLN membuka pintu air untuk menurunkan ketinggian air yang menggenangi permukiman warga sekitar Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

"Apa yang menjadi harapan Pak Wagub saat mengunjungi permukiman terendam air, sudah mereka (PLN) lakukan," kata dia di Manado, Jumat.

Hanya saja, katanya, membuka pintu air secara penuh selama 24 jam tidak mungkin dilakukan karena akan berdampak terhadap pembangkit listrik di alur aliran sungai.

"Menurunkan ketinggian air tidak dilakukan selama 24 jam atau sehari penuh. Ini akan berdampak pada turbin yang dioperasikan di unit pembangkit," katanya.

Dia menyebutkan selain di Roong ada juga beberapa titik di Kecamatan Kakas dan Remboken yang mengalami kondisi serupa.

"Kita tahu persis bahwa curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Minahasa menyebabkan debit air meningkat. Jadi bukan hanya di Roong yang permukimannya terendam, di Kakas dan Remboken juga terjadi hal demikian," katanya.

Saat ini, kondisi ketinggian air yang menggenangi permukiman warga masih setinggi lutut orang dewasa.

Pemerintah kabupaten setempat terus melakukan langkah koordinasi dengan jajaran terkait dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak.

"Kita sudah menyalurkan bantuan bahan makanan, dan akan menyusul sepatu bot," ujarnya.

Hujan yang mengguyur Kabupaten Minahasa menyebabkan ketinggian air di cekungan Danau Tondano meningkat dan merembet hingga permukiman warga.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024