Jakarta (ANTARA) - Tim nasional voli putra Indonesia gagal memetik kemenangan usai akui ketangguhan Qatar, 0-3 (17-25, 15-25 dan 17-25) dalam pertandingan kedua grup C, AVC Challenge Cup 2024 di Isa town, Bahrain, Selasa.
Manajer Timnas Indonesia Loudry Maspaitella menilai penampilan tim Merah Putih telah membaik jika dibandingkan dengan laga pembuka karena para pemain tidak lagi demam panggung.
“Secara permainan lumayan bisa mengimbangi Qatar di lapangan, anak-anak tidak lagi demam panggung, tidak seperti lawan Korea di pertandingan pertama,” kata Loudry Maspaitella kepada pewarta.
“Pertandingan pertama (melawan Korea), demam panggung parah. Lebih parah dibanding saat tampil pertama di Proliga lalu. Benar-benar grogi,” tambah Loudry.
Namun, Loudry menyayangkan para pemain yang punya kontribusi besar saat melawan Qatar, adalah pemain di luar U-20. Sebagian pemain Indonesia yang tampil di AVC Challenge ini diisi pemain yang usianya di atas 20 tahun.
Sebagian pemain tim U-20 yang dipersiapkan tampil di Kejuaraan Asia U-20 di Surabaya, akhir Juli mendatang, harus membela Jakarta Garuda Jaya di Proliga yang pekan ini digelar di Bandung, Jawa Barat.
“Kita berharap tim U-20 yang bisa berkontribusi lebih banyak. Sebab, anak-anak ini yang dipersiapkan untuk Kejuaraan Asia U-20 Juli mendatang di Surabaya,” ujar Loudry.
Indonesia mengirim para pemain muda karena para pemain senior tidak diizinkan main di AVC Challenge Cup oleh klub mereka. Pasalnya, saat ini para pemain senior akan tampil kompetisi Proliga 2024. Pekan ini, Proliga akan bergulir di Bandung.
Dengan menduduki peringkat ketiga grup, Indonesia akan menghadapi peringkat ketiga grup A, Filipina, Rabu (5/6). Keduanya bertarung dalam pertandingan perebutan peringkat 9-12.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia gagal petik kemenangan usai akui ketangguhan Qatar, 0-3
Sebelumnya, di laga pertama grup C AVC Challenge Cup 2024, Indonesia juga belum mampu mengatasi perlawanan Korea Selatan, 0-3 (11-25, 16-25, 9-25).
Manajer Timnas Indonesia Loudry Maspaitella menilai penampilan tim Merah Putih telah membaik jika dibandingkan dengan laga pembuka karena para pemain tidak lagi demam panggung.
“Secara permainan lumayan bisa mengimbangi Qatar di lapangan, anak-anak tidak lagi demam panggung, tidak seperti lawan Korea di pertandingan pertama,” kata Loudry Maspaitella kepada pewarta.
“Pertandingan pertama (melawan Korea), demam panggung parah. Lebih parah dibanding saat tampil pertama di Proliga lalu. Benar-benar grogi,” tambah Loudry.
Namun, Loudry menyayangkan para pemain yang punya kontribusi besar saat melawan Qatar, adalah pemain di luar U-20. Sebagian pemain Indonesia yang tampil di AVC Challenge ini diisi pemain yang usianya di atas 20 tahun.
Sebagian pemain tim U-20 yang dipersiapkan tampil di Kejuaraan Asia U-20 di Surabaya, akhir Juli mendatang, harus membela Jakarta Garuda Jaya di Proliga yang pekan ini digelar di Bandung, Jawa Barat.
“Kita berharap tim U-20 yang bisa berkontribusi lebih banyak. Sebab, anak-anak ini yang dipersiapkan untuk Kejuaraan Asia U-20 Juli mendatang di Surabaya,” ujar Loudry.
Indonesia mengirim para pemain muda karena para pemain senior tidak diizinkan main di AVC Challenge Cup oleh klub mereka. Pasalnya, saat ini para pemain senior akan tampil kompetisi Proliga 2024. Pekan ini, Proliga akan bergulir di Bandung.
Dengan menduduki peringkat ketiga grup, Indonesia akan menghadapi peringkat ketiga grup A, Filipina, Rabu (5/6). Keduanya bertarung dalam pertandingan perebutan peringkat 9-12.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia gagal petik kemenangan usai akui ketangguhan Qatar, 0-3