Manado (ANTARA) - Karantina Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kualitas digital sumber daya manusia (SDM) dalam upaya membangun dan meningkatkan budaya digital di lingkungan kerja.
Kepala Karantina Sulut I Wayan Kartanegara, di Manado, Selasa, mengatakan tantangan pemanfaatan teknologi secara efektif di manajemen pemerintahan menjadi isu yang semakin relevan di era digitalisasi saat ini.
Karantina Sulawesi Utara mengambil langkah besar menuju transformasi digital yang signifikan dengan memanfaatkan dua inovasi, yakni Transformasi Digital Minaesa dan MINDA.
"Inovasi ini masing-masing membawa perubahan mendasar dalam operasional dan manajemen," jelasnya.
Ia menjelaskan transformasi Digital Minaesa dirancang untuk mengintegrasikan berbagai data yang sebelumnya tersebar di berbagai sistem.
Integrasi ini memungkinkan analisis real-time dan visualisasi interaktif yang memudahkan para pengambil keputusan dalam memahami situasi terkini dan merespon dengan cepat.
Salah satu inovasi utama dari Minaesa adalah smart dashboard, yang menyajikan informasi penting secara ringkas dan mudah dipahami.
Dengan adanya smart dashboard ini, kebijakan yang diambil akan lebih akurat karena didasarkan pada fakta dan data yang valid. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar didukung oleh bukti yang kuat.
Sementara itu, katanya, transformasi Digital MINDA fokus pada efisiensi anggaran dan waktu. Melalui platform ini, berbagai proses birokrasi menjadi lebih transparan dan interaktif. Persetujuan yang sebelumnya memerlukan waktu lama kini dapat dilakukan secara cepat dan mudah berkat persetujuan interaktif.
Keuntungan lain dari MINDA adalah memastikan data aman dan mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Dengan otomatisasi berbagai pekerjaan, sistem ini juga mendukung prinsip paperless, mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik dan mempercepat alur kerja. "Ini memungkinkan pegawai bekerja dari mana saja, memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan di era digital saat ini," katanya.
Menurut dia, transformasi ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Digital Talent dari BKHIT Sulawesi Utara.
"Para talenta digital ini berperan penting dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara sistem baru yang memastikan Karantina Sulut dapat terus berinovasi dan bergerak maju di tengah perubahan teknologi yang cepat," katanya.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, Karantina Sulut menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya digital yang kuat dan responsif.
"Transformasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, tetapi dapat terintegrasi dengan lembaga lain untuk koneksitas dalam menerapkan teknologi digital untuk kemajuan bersama," jelasnya.
Wayan berharap kegiatan ini dapat memotivasi pegawai dan PPNPN untuk cepat beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan merealisasikan budaya digital di lingkungan kerja yang dapat menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.
Kepala Karantina Sulut I Wayan Kartanegara, di Manado, Selasa, mengatakan tantangan pemanfaatan teknologi secara efektif di manajemen pemerintahan menjadi isu yang semakin relevan di era digitalisasi saat ini.
Karantina Sulawesi Utara mengambil langkah besar menuju transformasi digital yang signifikan dengan memanfaatkan dua inovasi, yakni Transformasi Digital Minaesa dan MINDA.
"Inovasi ini masing-masing membawa perubahan mendasar dalam operasional dan manajemen," jelasnya.
Ia menjelaskan transformasi Digital Minaesa dirancang untuk mengintegrasikan berbagai data yang sebelumnya tersebar di berbagai sistem.
Integrasi ini memungkinkan analisis real-time dan visualisasi interaktif yang memudahkan para pengambil keputusan dalam memahami situasi terkini dan merespon dengan cepat.
Salah satu inovasi utama dari Minaesa adalah smart dashboard, yang menyajikan informasi penting secara ringkas dan mudah dipahami.
Dengan adanya smart dashboard ini, kebijakan yang diambil akan lebih akurat karena didasarkan pada fakta dan data yang valid. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar didukung oleh bukti yang kuat.
Sementara itu, katanya, transformasi Digital MINDA fokus pada efisiensi anggaran dan waktu. Melalui platform ini, berbagai proses birokrasi menjadi lebih transparan dan interaktif. Persetujuan yang sebelumnya memerlukan waktu lama kini dapat dilakukan secara cepat dan mudah berkat persetujuan interaktif.
Keuntungan lain dari MINDA adalah memastikan data aman dan mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Dengan otomatisasi berbagai pekerjaan, sistem ini juga mendukung prinsip paperless, mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik dan mempercepat alur kerja. "Ini memungkinkan pegawai bekerja dari mana saja, memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan di era digital saat ini," katanya.
Menurut dia, transformasi ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Digital Talent dari BKHIT Sulawesi Utara.
"Para talenta digital ini berperan penting dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara sistem baru yang memastikan Karantina Sulut dapat terus berinovasi dan bergerak maju di tengah perubahan teknologi yang cepat," katanya.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, Karantina Sulut menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya digital yang kuat dan responsif.
"Transformasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, tetapi dapat terintegrasi dengan lembaga lain untuk koneksitas dalam menerapkan teknologi digital untuk kemajuan bersama," jelasnya.
Wayan berharap kegiatan ini dapat memotivasi pegawai dan PPNPN untuk cepat beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan merealisasikan budaya digital di lingkungan kerja yang dapat menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.