Manado (ANTARA) - Kakanwil Kementerian Agama Sulawesi Utara H Sarbin Sehe menyatakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) terus meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan jamaah haji di Embarkasi Balikpapan.
"Kita terus mengupayakan layanan terbaik bagi para Jemaah Haji Sulut, baik di kelompok terbang (kloter) empat, kloter lima hingga kloter enam," kata Sarbin di Manado, Senin.
Dia mengatakan sejak dari Asrama Haji Tuminting sampai ke Embarkasi, jemaah haji tidak boleh diabaikan dan selalu didampingi dan dibantu.
"Walaupun setelah proses penerimaan jemaah haji Sulut yang telah dilakukan mulai kloter 4, 5 dan kloter 6, mereka sudah diserahkan ke Embarkasi, kami merasa masih punya tanggung jawab untuk mendampingi mereka. Perhatian kami saat ini ditujukan hanya untuk kepentingan para Jemaah haji," ujar Kakanwil.
Dalam rapat Panitia Ibadah Haji Daerah, Kakanwil mengecek satu persatu kendala apa yang kira-kira berpengaruh kepada keberangkatan jamaah, mulai dari kesehatan, barang bawaan, dan dokumen pendukung.
Bagi sejumlah panitia, Kakanwil meminta untuk bergerak cepat mengatasi beberapa problem dengan terus berkoordinasi dengan pihak Embarkasi khususnya Siskohat, seperti Jemaah Tanazul yang sangat dipengaruhi oleh dokumen.
"Kalau perlu secepatnya bergerak, tanpa harus diperintah lagi," katanya.
Senantiasa terus diingat bahwa urusan pasien adalah nomor satu. jangan ada saling berharap, karena bagi Kakanwil, apapun kenyataan saat ini, walaupun sebenarnya sudah merupakan pelayanan pihak Embarkasi, ujung-ujungnya akan dititik beratkan dampaknya adalah Kementerian Agama, ataupun khususnya Kemenag Sulut.
Rapat di hadiri beberapa PPIHD, beberapa pendamping adalah Ketua BWi Sulut H Syaban Mauluddin dan jajaran serta dua orang TPHD.
"Kita terus mengupayakan layanan terbaik bagi para Jemaah Haji Sulut, baik di kelompok terbang (kloter) empat, kloter lima hingga kloter enam," kata Sarbin di Manado, Senin.
Dia mengatakan sejak dari Asrama Haji Tuminting sampai ke Embarkasi, jemaah haji tidak boleh diabaikan dan selalu didampingi dan dibantu.
"Walaupun setelah proses penerimaan jemaah haji Sulut yang telah dilakukan mulai kloter 4, 5 dan kloter 6, mereka sudah diserahkan ke Embarkasi, kami merasa masih punya tanggung jawab untuk mendampingi mereka. Perhatian kami saat ini ditujukan hanya untuk kepentingan para Jemaah haji," ujar Kakanwil.
Dalam rapat Panitia Ibadah Haji Daerah, Kakanwil mengecek satu persatu kendala apa yang kira-kira berpengaruh kepada keberangkatan jamaah, mulai dari kesehatan, barang bawaan, dan dokumen pendukung.
Bagi sejumlah panitia, Kakanwil meminta untuk bergerak cepat mengatasi beberapa problem dengan terus berkoordinasi dengan pihak Embarkasi khususnya Siskohat, seperti Jemaah Tanazul yang sangat dipengaruhi oleh dokumen.
"Kalau perlu secepatnya bergerak, tanpa harus diperintah lagi," katanya.
Senantiasa terus diingat bahwa urusan pasien adalah nomor satu. jangan ada saling berharap, karena bagi Kakanwil, apapun kenyataan saat ini, walaupun sebenarnya sudah merupakan pelayanan pihak Embarkasi, ujung-ujungnya akan dititik beratkan dampaknya adalah Kementerian Agama, ataupun khususnya Kemenag Sulut.
Rapat di hadiri beberapa PPIHD, beberapa pendamping adalah Ketua BWi Sulut H Syaban Mauluddin dan jajaran serta dua orang TPHD.