Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memfasilitasi petani tomat di Kabupaten Minahasa guna menjaga stabilitas inflasi Sulawesi Utara (Sulut).

"Tomat merupakan salah satu yang memicu angka inflasi di Sulut, sehingga BI mendorong petani di Sulut agar tetap memproduksi tanaman pertanian," kata Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah BI Sulut, Renold Asri, di Minahasa, Rabu.

Dia mengatakan BI panen tomat bersama gabungan kelompok tani (gapoktan) Kelelondey Makmur, Desa Raringis, Kabupaten Minahasa.

Renold Asri mengatakan pihaknya terus menyemangati petani tomat agar terus berproduksi hal ini dalam upaya menekan angka inflasi di Sulut.

Panen perdana memotivasi dan menunjukkan Kabupaten Minahasa bisa menjaga ketahanan pangannya.

Ia menjelaskan BI Sulut memiliki binaan petani-petani yang dilatih dalam satu wadah bernama Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI).

Setiap tahunnya BI melatih petani-petani PUBI menjadi petani unggul. Pelatihannya pun memakan waktu satu tahun dengan menanamkan pola pikir menjadi petani unggul yang bisa mengolah lahan sendiri, bisa mengatur PH tanah dan masih banyak lainnya.

Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Dr Arody A Tangkere mengatakan pihaknya berbangga akan terobosan produksi dari gapoktan Kelelondey Makmur.

Pemerintah daerah mendorong petani memanfaatkan peluang-peluang ekonomi di tengah masyarakat.

“Kabupaten Minahasa berbeda dengan daerah lain, karena memiliki lahan pertaniannya cukup besar. Makanya kegiatan penanaman ini harus terus dilakukan demi mempertahankan produksi pangan termasuk hortikultura,” kata Arody.

Pemkab Minahasa berupaya keras menjaga stabilitas inflasi. Salah satu upaya adalah penanaman berbagai komoditas yang melibatkan berbagai pihak.

Ketua Gapoktan Kelelondey Makmur Romel Manaroinsong menjelaskan kelompoknya memiliki 26 orang. Lahan yang dikelola kini ada beberapa titik yang jumlahnya sekitar 15 hektare.

“Tomat yang kita panen ini dari 0,5 hektare yang hasil panennya di sekitaran 2 ton per panen," katanya.

Pihaknya bukan hanya menanam tomat tapi ada juga tanaman jenis sayur-sayuran.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024