Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempercepat proses pengadaan lahan relokasi bagi korban erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang terjadi sejak 16 April 2024.
AHY menyatakan bahwa pihaknya akan segera memastikan kesediaan lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebagai tempat relokasi. Proses ini akan dilakukan dengan cepat agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan.
“Tidak boleh masyarakat yang sudah sulit hidupnya karena terdampak bencana alam kemudian berlama-lama untuk menunggu kepastian. Kalau status tanahnya sudah clean and clear, Kementerian ATR/BPN akan siap secara cepat untuk memberikan sertifikatnya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya relokasi tersebut, masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pekebun dapat segera memulai kehidupan barunya.
“Itu tidak mudah karena dipindah dari tempat tinggal selama puluhan tahun. Tapi ini demi keselamatan, demi menyelamatkan keluarga mereka. Saya juga berharap selain untuk tempat tinggal juga ada tambahan area lahan yang akan dialokasikan untuk perkebunan warga yang terdampak tadi,” katanya.
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka guna membahas relokasi pemukiman korban terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa relokasi terhadap penduduk setempat dan kondisi para pengungsi menjadi hal yang harus segera diselesaikan.
Presiden menyoal tata ruang dan pertanahan untuk pembangunan permukiman penduduk yang harus dipercepat.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mengidentifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak karena erupsi, baik sekolah, rumah sakit hingga jembatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri ATR percepat pengadaan lahan relokasi bagi korban Gunung Ruang
AHY menyatakan bahwa pihaknya akan segera memastikan kesediaan lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebagai tempat relokasi. Proses ini akan dilakukan dengan cepat agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan.
“Tidak boleh masyarakat yang sudah sulit hidupnya karena terdampak bencana alam kemudian berlama-lama untuk menunggu kepastian. Kalau status tanahnya sudah clean and clear, Kementerian ATR/BPN akan siap secara cepat untuk memberikan sertifikatnya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu.
Ia berharap dengan adanya relokasi tersebut, masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pekebun dapat segera memulai kehidupan barunya.
“Itu tidak mudah karena dipindah dari tempat tinggal selama puluhan tahun. Tapi ini demi keselamatan, demi menyelamatkan keluarga mereka. Saya juga berharap selain untuk tempat tinggal juga ada tambahan area lahan yang akan dialokasikan untuk perkebunan warga yang terdampak tadi,” katanya.
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka guna membahas relokasi pemukiman korban terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa relokasi terhadap penduduk setempat dan kondisi para pengungsi menjadi hal yang harus segera diselesaikan.
Presiden menyoal tata ruang dan pertanahan untuk pembangunan permukiman penduduk yang harus dipercepat.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mengidentifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak karena erupsi, baik sekolah, rumah sakit hingga jembatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri ATR percepat pengadaan lahan relokasi bagi korban Gunung Ruang