Brussels, 19/3 (Antara/Xinhua-OANA) - Pemerintah Belgia dan Prancis pada Rabu (18/3) mengutuk serangan di Ibu Kota Tunisia, Tunis, dan berjanji akan memerangi aksi teror global.

Perdana Menteri Belgia Charles Michel dan timpalannya dari Prancis Manuel Valls bertemu di Brussels dan membahas masalah terorisme di dalam wilayah mereka masing-masing.

Kedua pemimpin itu  mengutuk serangan bom di Museum Nasional Bardo di Tunis, sehingga menewaskan 22 orang, termasuk 20 wisatawan asing.

Menurut Michel, serangan tersebut "menjijikan" dan "memuakkan", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Valls juga mengutuk serangan itu "dengan sekeras-kerasnya", dan mengatakan Prancis dan Tunisia akan "bekerjasama untuk memerangi terorisme".

Pertemuan tersebut diadakan setelah penindasan oleh pemerintah Belgia di seluruh negeri itu terhadap tersangka mujahidin. Pemerintah Belgia berpendapat tingkat ancaman bertambah.

        Michel mengatakan Pemerintah Belgia dan Prancis akan "lebih memperkokoh kerja sama di antara lembaga intelijen dan keamanan kami".

        "Kami menghadapi masalah serius yang sama, mengenai mujahidin," kata Charles, yang dikutip Le Soir.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024