Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sebanyak 32 kali gempa embusan Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Gempa tersebut terekam selama periode tanggal 1 sampai 15 Februari 2024," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di grup percakapan 'Info G Karangetang' di Manado, Sabtu.
Selain itu, terekam juga sebanyak lima kali gempa hybrid/fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan 19 kali gempa vulkanik dalam.
Selanjutnya, dua kali gempa tektonik lokal, dan 87 kali gempa tektonik jauh, serta dua kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dua hingga lima milimeter.
Pada pengamatan visual, kata dia, gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut, umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung api kadang tertutup kabut.
Pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi kolom asap maksimum mencapai 150 meter di atas puncak, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.
"Kondisi kawah utara teramati asap kawah putih sedang, tinggi sekitar 100 meter di atas puncak, kondisi lainnya belum tampak," ujarnya.
Hendra mengajak warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh PVMBG.
Gunung Karangetang di Pulau Siau meletus pada bulan Februari 2023 setelah terjadinya peningkatan aktivitas. Status sebelumnya waspada level dua kemudian dinaikkan menjadi siaga level tiga.
Saat ini, statusnya berada pada waspada level dua setelah terjadi penurunan aktivitas vulkanik.
"Gempa tersebut terekam selama periode tanggal 1 sampai 15 Februari 2024," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di grup percakapan 'Info G Karangetang' di Manado, Sabtu.
Selain itu, terekam juga sebanyak lima kali gempa hybrid/fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan 19 kali gempa vulkanik dalam.
Selanjutnya, dua kali gempa tektonik lokal, dan 87 kali gempa tektonik jauh, serta dua kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dua hingga lima milimeter.
Pada pengamatan visual, kata dia, gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut, umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung api kadang tertutup kabut.
Pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi kolom asap maksimum mencapai 150 meter di atas puncak, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.
"Kondisi kawah utara teramati asap kawah putih sedang, tinggi sekitar 100 meter di atas puncak, kondisi lainnya belum tampak," ujarnya.
Hendra mengajak warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh PVMBG.
Gunung Karangetang di Pulau Siau meletus pada bulan Februari 2023 setelah terjadinya peningkatan aktivitas. Status sebelumnya waspada level dua kemudian dinaikkan menjadi siaga level tiga.
Saat ini, statusnya berada pada waspada level dua setelah terjadi penurunan aktivitas vulkanik.