Manado, 10/3 (AntaraSulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan, kredit investasi yang disalurkan oleh bank perkreditan rakyat (BPR) di daerah itu meningkat 231 persen.
"Kredit investasi disalurkan BPR Sulut meningkat tajam mencapai 231 persen dari Rp6,30 miliar pada Desember 2013 menjadi Rp20,89 miliar di Desember 2014," kata Luctor, di Manado, Selasa.
Luctor mengatakan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga mengalami peningkatan sebesar 8,78 persen dari Rp19,21 miliar pada November 2014 menjadi Rp20,89 miliar di Desember 2014.
Kendati mengalami peningkatan yang cukup signifikan, katanya, namun sharenya paling kecil hanya 3,11 persen dari kredit modal kerja dan konsumsi.
Peningkatan ekspansi kredit investasi oleh BPR tersebut, kata Luctor, tak lepas dari kondisi ekonomi daerah yang terus membaik, sehingga bank tersebut terus membuka diri terhadap permintaan kredit masyarakat.
"Perbankan khususnya BPR mulai menatap kredit investasi, hal ini pertanda baik karena kredit tersebut akan membiayai sarana dan prasarana yang imbasnya mendorong kegiatan usaha produktif masyarakat," kata Luctor.
BI, katanya akan terus mendorong agar perbankan terus meningkatkan ekspansi kredit ke sektor produktif, karena sektor ini memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kendati terjadi kenaikan realisasi kredit investasi BPR, tetapi dari sisi pangsa kredit terhadap total, masih relatif kecil.
"Namun dengan pertumbuhan lebih 231 persen memberi sumbangsih pada angka pertumbuhan total kredit BPR yang mencapai Rp672 miliar hingga Desember 2014," kata Luctor.
Kredit tersebut terdiri, kredit modal kerja Rp126,81 miliar dan konsumsi Rp524,68 miliar.
"Share kredit BPR secara jenis penggunaan masih didominasi oleh jenis kredit konsumsi yang memiliki pangsa hingga 78,03 persen dari total pinjaman," katanya.***3***
(T.K005/B/I006/I006) 10-03-2015 09:34:26
"Kredit investasi disalurkan BPR Sulut meningkat tajam mencapai 231 persen dari Rp6,30 miliar pada Desember 2013 menjadi Rp20,89 miliar di Desember 2014," kata Luctor, di Manado, Selasa.
Luctor mengatakan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga mengalami peningkatan sebesar 8,78 persen dari Rp19,21 miliar pada November 2014 menjadi Rp20,89 miliar di Desember 2014.
Kendati mengalami peningkatan yang cukup signifikan, katanya, namun sharenya paling kecil hanya 3,11 persen dari kredit modal kerja dan konsumsi.
Peningkatan ekspansi kredit investasi oleh BPR tersebut, kata Luctor, tak lepas dari kondisi ekonomi daerah yang terus membaik, sehingga bank tersebut terus membuka diri terhadap permintaan kredit masyarakat.
"Perbankan khususnya BPR mulai menatap kredit investasi, hal ini pertanda baik karena kredit tersebut akan membiayai sarana dan prasarana yang imbasnya mendorong kegiatan usaha produktif masyarakat," kata Luctor.
BI, katanya akan terus mendorong agar perbankan terus meningkatkan ekspansi kredit ke sektor produktif, karena sektor ini memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kendati terjadi kenaikan realisasi kredit investasi BPR, tetapi dari sisi pangsa kredit terhadap total, masih relatif kecil.
"Namun dengan pertumbuhan lebih 231 persen memberi sumbangsih pada angka pertumbuhan total kredit BPR yang mencapai Rp672 miliar hingga Desember 2014," kata Luctor.
Kredit tersebut terdiri, kredit modal kerja Rp126,81 miliar dan konsumsi Rp524,68 miliar.
"Share kredit BPR secara jenis penggunaan masih didominasi oleh jenis kredit konsumsi yang memiliki pangsa hingga 78,03 persen dari total pinjaman," katanya.***3***
(T.K005/B/I006/I006) 10-03-2015 09:34:26