Manado (ANTARA) - Ribuan warga Kota Tomohon, Sulawesi Utara, antusias menyaksikan Capres nomor 2 Prabowo Subianto, yang melintasi wilayah itu sebelum melakukan kampanye terbatas di Langowan, Kabupaten Minahasa, Senin.
Konvoi kendaraan yang membawa Prabowo bersama tim kampanye dari Jakarta itu, disambut positif oleh warga baik kalangan generasi Z hingga sejumlah Lansia.
"Saya bisa saksikan langsung pak Prabowo meski hanya di mobil, dan kami doakan beliau sehat dan menang Pilpres," kata Berty, salah satu warga Tomohon.
Pria yang bekerja swasta ini menyebut Prabowo akan melanjutkan semua program dari Presiden Jokowi, yang dianggap berhasil membangun bangsa ini.
"Kami salut pak Prabowo bisa bergandengan tangan dengan pak Jokowi. Ini untuk menjaga keutuhan bangsa," ujarnya lagi.
Sementara warga Tomohon lainnya, Meyti, salah seorang ibu rumah tangga yang turut menyaksikan rombongan Prabowo melintasi Kelurahan Kakaskasen Tomohon, menilai Prabowo masih berdarah atau keturunan dari Minahasa-Sulawesi Utara, karena ibunya Dora Sigar, warga asli Langowan.
"Kapan lagi kami punya Presiden yang ibunya asal Minahasa, tentunya pak Prabowo yang kami yakini bisa menang 1 putaran," ujarnya lagi.
Warga yang antusias berdiri di sepanjang jalan itu, turut juga dikoordinir Tim Kampanye Daerah (TKD) setempat, agar tertib dan lancar.
Personil dari Polres Tomohon juga melakukan pengamanan ketat di jalan raya pusat Kota Tomohon, agar tidak terjadi kemacetan.
Capres Prabowo dijadwalkan akan melakukan kampanye terbatas di Langowan, kemudian ziarah ke makan keluarganya dibatalkan, serta melanjutkan kampanye di Lapangan KONI Sario Manado.
Capres Prabowo saat menyapa warga dari atas mobil, saat mengunjungi Sulut. (Foto HO)
Berdasarkan data dari Wikipedia, ibu kandung Prabowo, yakni Dora Sigar berasal dari suku Minahasa dan kawin dengan Soemitro Djojohadikoesoemo. Ayah Dora bernama Philip F. L. Sigar, dan ibunya bernama Cornelie E. Maengkom.
Ayahnya yang merupakan seorang anggota Gemeenteraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924) merupakan putra dari Laurents A. Sigar (meninggal 1910) dan E. Aling.
Kakek Dora merupakan Majoor/Hukum Besar (1870-1884) di Manado.
Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar), yaitu kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830) dan berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.
Konvoi kendaraan yang membawa Prabowo bersama tim kampanye dari Jakarta itu, disambut positif oleh warga baik kalangan generasi Z hingga sejumlah Lansia.
"Saya bisa saksikan langsung pak Prabowo meski hanya di mobil, dan kami doakan beliau sehat dan menang Pilpres," kata Berty, salah satu warga Tomohon.
Pria yang bekerja swasta ini menyebut Prabowo akan melanjutkan semua program dari Presiden Jokowi, yang dianggap berhasil membangun bangsa ini.
"Kami salut pak Prabowo bisa bergandengan tangan dengan pak Jokowi. Ini untuk menjaga keutuhan bangsa," ujarnya lagi.
Sementara warga Tomohon lainnya, Meyti, salah seorang ibu rumah tangga yang turut menyaksikan rombongan Prabowo melintasi Kelurahan Kakaskasen Tomohon, menilai Prabowo masih berdarah atau keturunan dari Minahasa-Sulawesi Utara, karena ibunya Dora Sigar, warga asli Langowan.
"Kapan lagi kami punya Presiden yang ibunya asal Minahasa, tentunya pak Prabowo yang kami yakini bisa menang 1 putaran," ujarnya lagi.
Warga yang antusias berdiri di sepanjang jalan itu, turut juga dikoordinir Tim Kampanye Daerah (TKD) setempat, agar tertib dan lancar.
Personil dari Polres Tomohon juga melakukan pengamanan ketat di jalan raya pusat Kota Tomohon, agar tidak terjadi kemacetan.
Capres Prabowo dijadwalkan akan melakukan kampanye terbatas di Langowan, kemudian ziarah ke makan keluarganya dibatalkan, serta melanjutkan kampanye di Lapangan KONI Sario Manado.
Berdasarkan data dari Wikipedia, ibu kandung Prabowo, yakni Dora Sigar berasal dari suku Minahasa dan kawin dengan Soemitro Djojohadikoesoemo. Ayah Dora bernama Philip F. L. Sigar, dan ibunya bernama Cornelie E. Maengkom.
Ayahnya yang merupakan seorang anggota Gemeenteraad Manado (1920-1922) dan pejabat Sekretaris Residen (Gewestelijk Secretaris) Manado (1922-1924) merupakan putra dari Laurents A. Sigar (meninggal 1910) dan E. Aling.
Kakek Dora merupakan Majoor/Hukum Besar (1870-1884) di Manado.
Salah satu nenek moyangnya adalah Benyamin Thomas Sigar (Tawaijln Sigar), yaitu kapitein atau pemimpin pasukan Tulungan atau Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi Perang Jawa (1825-1830) dan berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.