Manado (ANTARA) - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulawesi Utara Rio Dondokambey menemui ribuan simpatisan di di Desa Tanoyan Utara, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, belum lama ini.

Dalam acara tatap muka ini, Rio Dondokambey didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Bolmong Yanni Tuuk dan Caleg DPRD Provinsi Sulut Dapil BMR Feramitha Tiffany Mokodompit.

Di atas podium, Caleg DPR RI dapil Sulut dari PDI Perjuangan membakar semangat masyarakat, kader dan simpatisan untuk memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Kita yang bertekad mendukung Ganjar Mahfud patut berbangga. Punya track record dan pengalaman yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin," ujar Rio.

Pengalaman itu, lanjut dia, dibuktikan dengan saat 10 tahun menjadi Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Serta pernah menjabat dua periode sebagai anggota DPR RI.

"Saat itu, angka kemiskinan di Jawa Tengah menurun, kesejahteraan masyarakat naik. Segala persoalan dituntaskan dengan solusi dan program. Tentu dengan mendapatkan mandat, keberhasilan yang ia berikan di Jateng akan dilanjutkan untuk masyarakat Indonesia. Termasuk di Kabupaten Bolmong," ujar dia.

Tak kalah mentereng, Rio menyebut track record sosok Mahfud MD yang bahkan dibilangnya sebagai salah satu Ketua Mahkamah Konstitusi terbaik.

"Mahfud MD punya pengalaman sebagai anggota DPR, Menteri dan yang paling istimewa yakni Ketua MK. Terdepan dalam mengawal hukum," sebut dia.

Dengan adanya Mahfud MD, tentu kepemimpinan GAMA jika nantinya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden dipastikan penegakan hukum akan semakin adil.

"Penegakan hukum akan semakin adil, terutama untuk masyarakat kecil. Jadi keduanya sangat layak untuk memimpin negara. Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk aktif mengkampanyekan Ganjar Mahfud. Kita galang suara untuk memenangkan rakyat dengan cara menangkan Ganjar Mahfud," ungkap dia.

Adapun dalam beberapa kesempatan saat kunjungan di Bolmong, Rio membeberkan kepada simpatisan bahwa kader PDI Perjuangan selalu ditekankan untuk wajib melakukan kerja-kerja sosial kepada masyarakat setiap hari sebelum dan sesudah pemilu.

"Setiap hari dan setiap saat kami diajarkan bahwa kerja sosial itu bukan hanya mendekati pemilu saja," ujar dia.

Ia menjelaskan, baik capres-cawapres maupun calon legislatif yang lahir dari rahim PDI Perjuangan harus mengikuti sekolah kader. 80 persen sekolah parta diajarkan 80 peesen bela negara dan kerja sosial masyarakat.

"Maka dari itu, calon-calon dari PDI Perjuangan biasa adalah orang-orang yang langsung turun ke masyarakat," sebut dia.

Dia mencontohkan program-program dari Ganjar-Mahfud. 21 program mulai dari satu keluarga miskin satu sarjana, mudah berusaha, termasuk UMKM dan koperasi hingga KTP sakti merupakan aspirasi yang diterima langsung dari masyarakat.

"Ganjar-Mahfud mendengarkan aspirasi karena rajin turun ke masyarakat. Aspirasi dijawab dengan visi-misi yang menjawab keresahan masyarakat dan bukan sekedar janji manis," tutur dia.

Rio mengatakan, sosok Ganjar Pranowo yang telah melewati pengkaderan dengan tertib dan bukan kader karbitan.

"Artinya Ganjar Pranowo mendengarkan aspirasi masyarakat. Jadi program ini bisa tersusun karena mereka memang rajin turun ke masyarakat," tandasnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024