Manado (ANTARA) - Seorang jurnalis yang sehari-hari melakukan peliputan di Sulawesi Utara, lebih khusus Kota Tomohon, ternyata memiliki talenta melukis.
Dia adalah Hence Poli, yang merupakan Pemimpin Redaksi media online METROklik.com.
Tiga buah karya terbaiknya saat ini dipajang di Michi No Eki Pakewa Tomohon. Dengan goresan-goresan kuas dan palet menggunakan cat akrilik, membuat karya-karya dari eks wartawan media cetak Harian METRO (KOMENTAR Grup) ini menjadi indah dipandang.
Tiga buah lukisan ini diberi judul, Dua Gadis Minahasa, Pesona Bunga Mawar dan Pesona Bunga Matahari, terpampang indah di gedung Michi No Eki Pakewa Tomohon.
"Ya, selain merangkai kata-kata menjadi berita, juga bisa merangkai kuas dan palet di atas kanvas menjadi karya lukisan. Bedanya, merangkai kata-kata menjadi berita bisa menguras pikiran. Sedangkan merangkai kuas dan palet di atas kanvas, menyenangkan pikiran," ujar Hence.
Baginya, melukis merupakan telenta yang diberikan Tuhan yang membuat pikiran menjadi fres.
"Jadi di kala saya menjalankan profesi sebagai wartawan mengejar berita di lapangan dengan menguras fisik dan pikiran, melukis dapat menyegarkan pikiran menjadi sejuk dan bahagia," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Hence, membuat karya jurnalis dan karya lukisan tak dapat dipisahkan dalam kehidupannya.
"Keduanya saling dibutuhkan dan saling bersinergi dalam hati dan pikiran saya," pungkasnya.
Dia adalah Hence Poli, yang merupakan Pemimpin Redaksi media online METROklik.com.
Tiga buah karya terbaiknya saat ini dipajang di Michi No Eki Pakewa Tomohon. Dengan goresan-goresan kuas dan palet menggunakan cat akrilik, membuat karya-karya dari eks wartawan media cetak Harian METRO (KOMENTAR Grup) ini menjadi indah dipandang.
Tiga buah lukisan ini diberi judul, Dua Gadis Minahasa, Pesona Bunga Mawar dan Pesona Bunga Matahari, terpampang indah di gedung Michi No Eki Pakewa Tomohon.
"Ya, selain merangkai kata-kata menjadi berita, juga bisa merangkai kuas dan palet di atas kanvas menjadi karya lukisan. Bedanya, merangkai kata-kata menjadi berita bisa menguras pikiran. Sedangkan merangkai kuas dan palet di atas kanvas, menyenangkan pikiran," ujar Hence.
Baginya, melukis merupakan telenta yang diberikan Tuhan yang membuat pikiran menjadi fres.
"Jadi di kala saya menjalankan profesi sebagai wartawan mengejar berita di lapangan dengan menguras fisik dan pikiran, melukis dapat menyegarkan pikiran menjadi sejuk dan bahagia," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Hence, membuat karya jurnalis dan karya lukisan tak dapat dipisahkan dalam kehidupannya.
"Keduanya saling dibutuhkan dan saling bersinergi dalam hati dan pikiran saya," pungkasnya.