Manado, (ANTARA Sulut) - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tetap stabil, tidak terpengaruh proses hukuman mati warganya yang terlibat narkoba,

"Setiap bulan tetap ada wisman Australia yang datang ke Sulut, termasuk pada Februari 2015, kendati jumlahnya masih sedikit, namun Sulut menjadi tujuan potensial mereka," kata Agen Perjalanan Sulut, Mohamad Naliko, di Manado, Rabu.

Dia mengatakan kunjungan wisman Australia dan dari negara lain di Sulut tidak terpengaruh, masih berjalan normal bahkan mengalami peningkatan.

Mohamad mengatakan memang wisman Australia tidak sebanyak dari Eropa dan sebagian Asia dan Amerika yang datang ke Sulut untuk berwisata bahari.

Dia berharap kasus narkoba dan konflik yang tengah terjadi di Indonesia tidak akan mempengaruhi kunjungan wisman di negara ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Faizal Anwar mengatakan sejak tahun 2014 rata-rata setiap bulannya ada wisman dari Australia yakni Januari sebanyak 87 wisman, Februari sebanyak 26, Maret sebanyak 32, April 26, Mei 79, Juni 86, Juli 60, Agustus 49, September 49, Oktober 40, November 39, dan desember 35 orang.

"Dan di bulan Januari 2015 kunjungan wisman Australia ke Sulut sebanyak 48 orang," jelasnya.

Jadi, katanya, rata-rata ada 50 wisman Australia yang berkunjung ke Sulut setiap bulan yakni dalam kondisi stabil.

Jumlah wisman yang datang berkunjung ke Sulut pada Januari 2015 sebanyak 2.248 orang yakni meningkat 50,67 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya 1.492 orang.

Dia mengatakan jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu juga mengalami pertumbuhan sebesar 32,70 persen dari 1.692 orang pada Januari 2014 menjadi 2.248 orang pada Januari 2015.

Pewarta : Oleh nancy Lynda Tigauw
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024