Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah kota (pemkot) Manado melakukan panen raya bawang merah guna memenuhi ketersediaan pasokan bawang rica tomat (barito) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kali ini panen bawang merah dilakukan oleh BI, pemerintah dan Pesantren Darul Istiqamah," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Andry mengatakan panen raya Demplot Pertanian Bawang Merah yang merupakan salah satu program pemberdayaan pesantren oleh BI di Sulawesi Utara.
Hal ini, katanya, melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 dan program Marijo Bakobong menjalankan serangkaian program pemenuhan pasokan bawang merah, cabai rawit/rica, dan tomat (barito) terutama di Kota Manado.
Ia menjelaskan selain bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan internal pesantren, program demplot pada lahan seluas 3.000 m2 juga bertujuan untuk memperkuat supply holtikultura di Kota Manado.
Dalam program demplot ini, BI Sulut memfasilitasi bantuan teknis persiapan dan pengolahan lahan, penyaluran 300 kg bibit bawang merah dan sarana produksi untuk perawatan tanaman.
Pendampingan teknis seperti pengukuran unsur hara tanah, pengolahan lahan, penanganan hama/penyakit, pembuatan pupuk organik, dan lainnya dilaksanakan langsung oleh Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) komoditas bawang merah dari Kotamobagu melalui Klinik Pertanian.
Dinas Pertanian Kota Manado juga turut mendukung program Demplot ini dengan menyediakan traktor untuk proses pematangan tanah.
Ponpes Darul Istiqomah sendiri, berperan dalam penyediaan lahan dimana para santri melaksanakan penanaman dan perawatan bawang merah sejak Oktober 2023.
Hal ini sekaligus merupakan bentuk edukasi pertanian dan pengembangan kapasitas teknis para santri, khususnya pada tingkat MTs dan MA.
Program pemberdayaan pesantren Darul Istiqamah ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh BI Sulut, dimana sebelumnya BI Sulut juga melaksanakan serangkaian program bimbingan teknis dalam bidang pertanian dan wirausaha, pengembangan unit usaha Istiqamah Bakery, dan rumah pengolahan pupuk organik.
Ke depan, model bisnis penanaman bawang merah di pesantren akan dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan dalam bentuk hilirisasi produk pertanian juga dilakukan untuk membentuk ekosistem halal value chain di lingkungan pesantren.
"Kali ini panen bawang merah dilakukan oleh BI, pemerintah dan Pesantren Darul Istiqamah," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Andry mengatakan panen raya Demplot Pertanian Bawang Merah yang merupakan salah satu program pemberdayaan pesantren oleh BI di Sulawesi Utara.
Hal ini, katanya, melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 dan program Marijo Bakobong menjalankan serangkaian program pemenuhan pasokan bawang merah, cabai rawit/rica, dan tomat (barito) terutama di Kota Manado.
Ia menjelaskan selain bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan internal pesantren, program demplot pada lahan seluas 3.000 m2 juga bertujuan untuk memperkuat supply holtikultura di Kota Manado.
Dalam program demplot ini, BI Sulut memfasilitasi bantuan teknis persiapan dan pengolahan lahan, penyaluran 300 kg bibit bawang merah dan sarana produksi untuk perawatan tanaman.
Pendampingan teknis seperti pengukuran unsur hara tanah, pengolahan lahan, penanganan hama/penyakit, pembuatan pupuk organik, dan lainnya dilaksanakan langsung oleh Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) komoditas bawang merah dari Kotamobagu melalui Klinik Pertanian.
Dinas Pertanian Kota Manado juga turut mendukung program Demplot ini dengan menyediakan traktor untuk proses pematangan tanah.
Ponpes Darul Istiqomah sendiri, berperan dalam penyediaan lahan dimana para santri melaksanakan penanaman dan perawatan bawang merah sejak Oktober 2023.
Hal ini sekaligus merupakan bentuk edukasi pertanian dan pengembangan kapasitas teknis para santri, khususnya pada tingkat MTs dan MA.
Program pemberdayaan pesantren Darul Istiqamah ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh BI Sulut, dimana sebelumnya BI Sulut juga melaksanakan serangkaian program bimbingan teknis dalam bidang pertanian dan wirausaha, pengembangan unit usaha Istiqamah Bakery, dan rumah pengolahan pupuk organik.
Ke depan, model bisnis penanaman bawang merah di pesantren akan dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan dalam bentuk hilirisasi produk pertanian juga dilakukan untuk membentuk ekosistem halal value chain di lingkungan pesantren.