Nusa Dua, 1/3 (Antara) - Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2015-2020 mengalahkan Hatta Rajasa dalam kongres keempat di Nusa Dua, sekitar 40 kilometer dari Denpasar, Bali, Minggu malam.
 Zulkifli mengungguli Hatta dengan selisih tipis enam suara. Zulkifli meraih 292 suara, sementara Hatta memperoleh 286 suara dari total 578 suara. Sementara ada empat suara dianggap tidak sah.
        Pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020 yang dilakukan melalui voting atau pemungutan suara secara tertutup hanya diikuti dua kandidat, yakni Hatta Rajasa sebagai calon petahana dan Zukifli Hasan sebagai penantang.
        Penghitungan suara sempat dihentikan sementara karena ada peserta kongres yang protes ketika petugas pencatat perolehan suara via komputer yang ditayangkan di monitor lebar diminta menghapus satu suara untuk Hatta karena dianggap salah, seharusnya suara itu untuk Zulkifli.
        Sempat terjadi kericuhan, akhirnya disepakati penghitungan dimulai lagi dari awal dan tidak ditayangkan di monitor. Saat insiden itu terjadi, Zulkifli memimpin dengan 75 suara, sementara Hatta memperoleh 55 suara.
        Ketua Steering Committee Taufik Kurniawan sebagai pimpinan sidang pemilihan umum mengetok palu penetapan Zulkifli sebagai ketua umum setelah meminta persetujuan peserta kongres atas hasil penghitungan suara.
        Pemilihan ketua umum semula dijadwalkan dilangsungkan pada Senin (2/3), namun akhirnya dimajukan pada Minggu malam untuk menghindari kisruh antarpendukung kandidat karena memanasnya persaingan.
        Sebelumnya, saat pembahasan tata tertib sempat terjadi kericuhan di ruang sidang pleno yang diwarnai aksi pelemparan kursi.
        Ketua DPD PAN Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Muhammad Rafi Ginting menjadi korban kericuhan tersebut.
        Ketua Fraksi PAN DPRD Karo itu menerima 28 jahitan di kepalanya yang terluka akibat terkena lemparan kursi.
 Zulkifli mengungguli Hatta dengan selisih tipis enam suara. Zulkifli meraih 292 suara, sementara Hatta memperoleh 286 suara dari total 578 suara. Sementara ada empat suara dianggap tidak sah.
        Pemilihan ketua umum PAN periode 2015-2020 yang dilakukan melalui voting atau pemungutan suara secara tertutup hanya diikuti dua kandidat, yakni Hatta Rajasa sebagai calon petahana dan Zukifli Hasan sebagai penantang.
        Penghitungan suara sempat dihentikan sementara karena ada peserta kongres yang protes ketika petugas pencatat perolehan suara via komputer yang ditayangkan di monitor lebar diminta menghapus satu suara untuk Hatta karena dianggap salah, seharusnya suara itu untuk Zulkifli.
        Sempat terjadi kericuhan, akhirnya disepakati penghitungan dimulai lagi dari awal dan tidak ditayangkan di monitor. Saat insiden itu terjadi, Zulkifli memimpin dengan 75 suara, sementara Hatta memperoleh 55 suara.
        Ketua Steering Committee Taufik Kurniawan sebagai pimpinan sidang pemilihan umum mengetok palu penetapan Zulkifli sebagai ketua umum setelah meminta persetujuan peserta kongres atas hasil penghitungan suara.
        Pemilihan ketua umum semula dijadwalkan dilangsungkan pada Senin (2/3), namun akhirnya dimajukan pada Minggu malam untuk menghindari kisruh antarpendukung kandidat karena memanasnya persaingan.
        Sebelumnya, saat pembahasan tata tertib sempat terjadi kericuhan di ruang sidang pleno yang diwarnai aksi pelemparan kursi.
        Ketua DPD PAN Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Muhammad Rafi Ginting menjadi korban kericuhan tersebut.
        Ketua Fraksi PAN DPRD Karo itu menerima 28 jahitan di kepalanya yang terluka akibat terkena lemparan kursi.