Manado, 28/2 (Antara) - Pasar ASEAN sangat meminati produksi asap cair asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) karena kualitasnya sudah teruji.

"Saat ini banyak pasar domestik yang permintaannya terus berdatangan, dan saat ini juga asap cair Sulut merambah pasar ASEAN yakni ke Singapura," kata Koordinator Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) Sulut, Ivanry Matu, di Manado, Sabtu.

Permintaan asap cair dari Singapura, katanya, merupakan peluang yang sangat bagus dalam meraup devisa bagi negara serta memberikan nilai tambah bagi petani kelapa dan turunannya di Sulut.

Selain Singapura, kata Ivanry, pihaknya juga akan mendorong agar asap cair Sulut bisa masuk ke semua negara ASEAN lain juga ke seluruh Asia, Eropa dan Amerika.

Ivanry mengatakan permintaan dari Singapura yang cukup banyak ini, membuat WUBI Sulut terpacu untuk meningkatkan produksinya ke beberapa sentra kelapa yang ada di Sulut.

Saat ini WUBI dan BI terus mengembangkan beberapa titik potensial asap cair sehingga permintaan pembeli dapat dipenuhi, yakni di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara dan Bolaang Mongondouw.

"Dan, sekarang kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa dan Minahasa Tenggara sementara berproduksi arang tempurung sebanyak 50 ton dengan asap cair sebanyak 5.000 liter setiap bulan," katanya.
Dia mengatakan permintaan memang cukup tinggi, selain Singapura juga pasar domestik yakni dari Ambon, Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya.
Oleh karena itu, katanya, sosialisasi dan pengembangan terus dilakukan sebagai tindak lanjut pengembangan produk pabrik asap cair dan arang tempurung bersama Pimpinan Bank Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bolmong, para pelaku usaha arang tempurung, perbankan dari BRI, Bank Sulut melakukan sosialisasi dan demonstrasi uji coba alat Mobile Tech di wilayah Bolmong dan sudah terlaksana dengan sukses.
Pembuatan liquid smoke atau asapcair dimulai dari bahan baku batok, atau tempurung yang sudah tua, lalu dimasukkan ke sebuah tungku khusus.
Setelah pembakaran beberapa jam, dihasilkan asap cair pertama. Asap cair pertama selanjutnya disuling lagi hingga warnanya menjadi jernih.
Produk ini terbukti mampu mengawetkan berbagai makanan, seperti ikan, daging, dan mie hingga dua bulan.
Penggunaannya pun sangat mudah, yakni dengan mencampurkan asap cair dengan air untuk merendam makanan tersebut.***3***

(T.KR-NCY/B/G004/G004) 28-02-2015 07:05:14

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024