Manado, (ANTARA Sulut) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado, Sulawesi Utara, minta Dinas Pendidikan melakukan simulasi ujian nasional 2015 dalam jaringan (Daring) yang menggunakan teknologi informasi (TI).
"Sulawesi Utara adalah salah satu dari sekolah yang akan melaksanakan UN (Ujian Nasional) menggunakan TI, maka Manado harus siap sejak dini," kata Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang, di Manado, Jumat.
Saerang mengatakan, karena pelaksanaan ujian pakai sistem daring dan menggunakan IT, maka harus ada simulasi yang dilaksanakan supaya para siswa tidak kesulitan ketika ujian nanti.
Hal itu karena bukan soal gedung atau bangunan, namun komputer dan harus diadakan supaya ujian terlaksana.
Menurut Saerang, yang menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana persiapan sekolah yang akan melaksanakan ujian, apakah TI sudah memadai atau belum, jangan sampai saat pelaksanaan kebutuhan justru tidak ada.
"Biasanya dalam pelaksanaan ujian, satu kelas maksimal dihuni oleh 30 siswa, kalau seluruhnya, maka berarti harus ada ribuan komputer yang diadakan untuk itu," katanya.
Oleh karena itu, katanya, maka DPRD akan mengundang Dinas Pendidikan untuk memaparkan bagaimana persiapan menghadapi ujian nasional nanti, yang akan digelar pada April.
"Kami akan langsung menegaskan mengenai pelaksanaan simulasi atau uji coba bagi siswa agar bisa diketahui bagaimana hasilnya, apalagi kan siswa sekarang sudah tahu dengan komputer maka tidak akan susah," katanya.
Dia mengatakan, jika memang sekolah belum memiliki kelengkapan seperti itu, maka harus dipertimbangkan kelayakannya untuk melaksanakan ujian dan pemerintah harus memperhatikan hal tersebut, demi kelancaraan ujian nanti.
Di Manado, menurut Saerang, ada lebih dari tujuh ribu siswa kelas tiga SMA dan SMK serta SMP yang akan ikut ujian, maka pihaknya sangat memperhatikan hal tersebut.
Puspendik-Kemdibud mengusulkan pelaksanaan ujian nasional menggunakan sistem online dengan TI, Sulawesi Utara merupakan salah satu dari provinsi yang bersedia melaksanakan dan Manado sebagai ibukota ikut melaksanakan untuk tingkatan SMA sederajat dan SMP.
"Sulawesi Utara adalah salah satu dari sekolah yang akan melaksanakan UN (Ujian Nasional) menggunakan TI, maka Manado harus siap sejak dini," kata Ketua Komisi D DPRD Manado, Apriano Saerang, di Manado, Jumat.
Saerang mengatakan, karena pelaksanaan ujian pakai sistem daring dan menggunakan IT, maka harus ada simulasi yang dilaksanakan supaya para siswa tidak kesulitan ketika ujian nanti.
Hal itu karena bukan soal gedung atau bangunan, namun komputer dan harus diadakan supaya ujian terlaksana.
Menurut Saerang, yang menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana persiapan sekolah yang akan melaksanakan ujian, apakah TI sudah memadai atau belum, jangan sampai saat pelaksanaan kebutuhan justru tidak ada.
"Biasanya dalam pelaksanaan ujian, satu kelas maksimal dihuni oleh 30 siswa, kalau seluruhnya, maka berarti harus ada ribuan komputer yang diadakan untuk itu," katanya.
Oleh karena itu, katanya, maka DPRD akan mengundang Dinas Pendidikan untuk memaparkan bagaimana persiapan menghadapi ujian nasional nanti, yang akan digelar pada April.
"Kami akan langsung menegaskan mengenai pelaksanaan simulasi atau uji coba bagi siswa agar bisa diketahui bagaimana hasilnya, apalagi kan siswa sekarang sudah tahu dengan komputer maka tidak akan susah," katanya.
Dia mengatakan, jika memang sekolah belum memiliki kelengkapan seperti itu, maka harus dipertimbangkan kelayakannya untuk melaksanakan ujian dan pemerintah harus memperhatikan hal tersebut, demi kelancaraan ujian nanti.
Di Manado, menurut Saerang, ada lebih dari tujuh ribu siswa kelas tiga SMA dan SMK serta SMP yang akan ikut ujian, maka pihaknya sangat memperhatikan hal tersebut.
Puspendik-Kemdibud mengusulkan pelaksanaan ujian nasional menggunakan sistem online dengan TI, Sulawesi Utara merupakan salah satu dari provinsi yang bersedia melaksanakan dan Manado sebagai ibukota ikut melaksanakan untuk tingkatan SMA sederajat dan SMP.