Manado (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) mengingatkan masyarakat agar menjaga keamanan dalam menggunakan listrik saat musim hujan.
General Manager PLN UID Suluttenggo Ari Dartomo, di Manado, Sabtu, mengatakan, musim kemarau panjang yang berlangsung sejak pertengahan tahun 2023 sudah mulai memasuki tahap akhir yang berarti akan memasuki musim hujan.
Ia mengatakan, menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan, salah satunya adalah wilayah di Sulawesi bagian utara yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Untuk itu, katanya, PLN UID Suluttenggo mengajak masyarakat untuk mulai mempersiapkan langkah antisipasi dampak yang mungkin terjadi mulai dari genangan air, banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.
"Untuk kelistrikan sendiri ada beberapa hal juga yang patut diperhatikan saat musim penghujan tiba, di antaranya instalasi listrik rumah, alat elektronik, dan konstruksi jaringan listrik," katanya.
Hal ini, katanya, penting karena air merupakan konduktor yang mampu menghantarkan listrik sehingga sangat rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik.
Ari Dartomo mengimbau kepada masyarakat agar dapat memperhatikan beberapa hal tersebut agar terhindar dari berbagai potensi bahaya kelistrikan saat musim hujan.
“Air bersifat sebagai konduktor yang bisa menghantarkan listrik, untuk itu sebisa mungkin menjauhkan berbagai alat elektronik atau sumber listrik di rumah kita dari air,” ujar Dartomo.
Ari Dartomo pun menambahkan jika terjadi banjir atau genangan mulai memasuki rumah agar segera mematikan listrik di rumah.
“Jika hujan deras yang akhirnya menyebabkan genangan air bahkan banjir, segera matikan listrik di rumah dari Miniature Circuit Breaker (MCB) dari instalasi rumah atau bisa juga dari kWh meter di rumah,” katanya.
Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, agar masyarakat dapat segera melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat dari tersengat listrik.
“Keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi hal yang utama di sini. Segera laporkan jika ditemukan berbagai potensi bahaya dan kerusakan petugas akan segera menindaklanjuti untuk mengamankan,” tutur Dartomo.
Bahkan pula, ia mengajak seluruh pelanggan untuk dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana pelaporan potensi bahaya listrik dan gangguan yang mungkin terjadi saat musim penghujan.
“Jika terjadi gangguan saat musim penghujan, lebih aman untuk melaporkan via aplikasi PLN Mobile karena langsung termonitor petugas kami daripada harus melaporkan langsung di kantor PLN saat cuaca sedang tidak mendukung,” katanya.
General Manager PLN UID Suluttenggo Ari Dartomo, di Manado, Sabtu, mengatakan, musim kemarau panjang yang berlangsung sejak pertengahan tahun 2023 sudah mulai memasuki tahap akhir yang berarti akan memasuki musim hujan.
Ia mengatakan, menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan, salah satunya adalah wilayah di Sulawesi bagian utara yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Untuk itu, katanya, PLN UID Suluttenggo mengajak masyarakat untuk mulai mempersiapkan langkah antisipasi dampak yang mungkin terjadi mulai dari genangan air, banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.
"Untuk kelistrikan sendiri ada beberapa hal juga yang patut diperhatikan saat musim penghujan tiba, di antaranya instalasi listrik rumah, alat elektronik, dan konstruksi jaringan listrik," katanya.
Hal ini, katanya, penting karena air merupakan konduktor yang mampu menghantarkan listrik sehingga sangat rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik.
Ari Dartomo mengimbau kepada masyarakat agar dapat memperhatikan beberapa hal tersebut agar terhindar dari berbagai potensi bahaya kelistrikan saat musim hujan.
“Air bersifat sebagai konduktor yang bisa menghantarkan listrik, untuk itu sebisa mungkin menjauhkan berbagai alat elektronik atau sumber listrik di rumah kita dari air,” ujar Dartomo.
Ari Dartomo pun menambahkan jika terjadi banjir atau genangan mulai memasuki rumah agar segera mematikan listrik di rumah.
“Jika hujan deras yang akhirnya menyebabkan genangan air bahkan banjir, segera matikan listrik di rumah dari Miniature Circuit Breaker (MCB) dari instalasi rumah atau bisa juga dari kWh meter di rumah,” katanya.
Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, agar masyarakat dapat segera melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat dari tersengat listrik.
“Keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi hal yang utama di sini. Segera laporkan jika ditemukan berbagai potensi bahaya dan kerusakan petugas akan segera menindaklanjuti untuk mengamankan,” tutur Dartomo.
Bahkan pula, ia mengajak seluruh pelanggan untuk dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana pelaporan potensi bahaya listrik dan gangguan yang mungkin terjadi saat musim penghujan.
“Jika terjadi gangguan saat musim penghujan, lebih aman untuk melaporkan via aplikasi PLN Mobile karena langsung termonitor petugas kami daripada harus melaporkan langsung di kantor PLN saat cuaca sedang tidak mendukung,” katanya.