Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap warga mewaspadai erupsi freatik Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).
"Saat ini Gunung Lokon masih berstatus Siaga Level II, masih ada potensi erupsi freatik dan lontaran material bisa terjadi," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki di Manado, Jumat.
Erupsi freatik tersebut, kata dia, bisa terjadi apabila ada air yang kontak dengan magma yang ada di kawah.
Karena itu yang bisa dilakukan warga, kata dia, adalah dengan tidak memasuki radius bahaya yang telah direkomendasikan PVMBG.
"Warga diharapkan tidak memasuki radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan. Lontaran material erupsi bisa menjangkau radius ini," kata dia.
Apabila muncul bara api di kawah itu, kata dia, karena adanya solfatara yang terbakar atau muncul gas dengan suhu tinggi ke permukaan. Namun magma yang menerobos ke atas belum ada.
PVMBG merekomendasikan tiga hal saat Gunung Lokon berstatus Waspada yaitu masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan (pusat aktivitas).
Selanjutnya, bila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker) serta mata (kacamata).
Selanjutnya, kata dia, waspada potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, terutama pada musim hujan.
"Saat ini Gunung Lokon masih berstatus Siaga Level II, masih ada potensi erupsi freatik dan lontaran material bisa terjadi," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki di Manado, Jumat.
Erupsi freatik tersebut, kata dia, bisa terjadi apabila ada air yang kontak dengan magma yang ada di kawah.
Karena itu yang bisa dilakukan warga, kata dia, adalah dengan tidak memasuki radius bahaya yang telah direkomendasikan PVMBG.
"Warga diharapkan tidak memasuki radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan. Lontaran material erupsi bisa menjangkau radius ini," kata dia.
Apabila muncul bara api di kawah itu, kata dia, karena adanya solfatara yang terbakar atau muncul gas dengan suhu tinggi ke permukaan. Namun magma yang menerobos ke atas belum ada.
PVMBG merekomendasikan tiga hal saat Gunung Lokon berstatus Waspada yaitu masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan (pusat aktivitas).
Selanjutnya, bila terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung dan mulut (masker) serta mata (kacamata).
Selanjutnya, kata dia, waspada potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, terutama pada musim hujan.