Manado (ANTARA) - Kelompok kewirausahaan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano sukses menggelar seminar dan festival wirausaha pada Selasa 14 November 2023, diikuti 600 orang, termasuk kalangan profesional turut hadir.
Ketua Panitia pelaksana Johanris R. Gultom mengaku terkejut, karena peserta yang mendaftar dan hadir di luar ekspektasi.
"Kami lumayan terkejut, karena peserta yang mendaftar mencapai 600 orang. Semula pendaftar hanya 500an ," ujar Gultom, mahasiswa Prodi Manajemen FEB Unima.
Gultom melanjutkan, seminar itu bertema, "Membentuk Jiwa Wirausaha yang Kompetitif, Kreatif dan Inovatif".
Kegiatan seminar dan kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Manado. (foto ist)
Selain dihadiri mahasiswa, kegiatan ini dihadiri pula beberapa dosen FEB Unima. Panpel berhasil mendatangkan tiga narasumber.
Mereka adalah General Manager Aston Hotel Manado, Bandisa Sastika, dan Supervisor Customer sales Operation Bitung - Minahasa PT Telkomsel yaitu Sahrul Bakri.
Selain paparan best practise dari dua profesional di atas, peserta seminar mendapatkan materi dari Kepala Unit Penunjang Akademik, Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Unima, Dr. Meidy S.S. Kantohe, SE.Ak, CA, CSRS.
Untuk kegiatan samping seminar, Panpel melakukan Lomba Produk Kreatifitas Mahasiswa Unima.
Beberapa kelompok wirausaha muda Unima, mampu memamerkan produk mereka di arena seminar.
Penampilan mereka dinilai tim juri yaitu Dr. Patricia Silangen, SPd, MSi dan Sam Saroinsong SH, MH. Tim juri adalah dosen Unima. Juri menilai setiap barang dan jasa yang ditampilkan kelompok mahasiswa..
Kelompok Mahasiswa yang ikut kegiatan pameran merupakan proyek mata kuliah kewirausahaan dan rencana bisnis.
Inisiator seminar dan pameran tersebut adalah Entrepreunership Study Group (ESG) yang diketuai JR Gultom bersama 7 mahasiswa lainnya.
ESG FEB Unima dibina tiga dosen kewirausahaan yaitu Dr. Grace Jenny Soputan, MSi, Grace Tambun SE, MAP dan Dr. Lenny Suot, MSi.
Ikut mendukung kegiatan ini antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), Aston Hotel Manado dan Telkomsel.
Ketua Panitia pelaksana seminar dan festival wirausaha Johanris R. Gultom. (foto ist)
PESAN PEMBICARA
Tiga pembicara seminar telah meninggalkan banyak pesan. Pesan berisi motivasi kewirausahaan.
Pesan GM Aston Manado Bandisa Sastika misalnya mengatakan, "Orang sukses bukan karena tidak pernah gagal, tapi karena tidak berhenti dari kegagalan."
Ungkapan Sastika itu berisi motivasi bagi mahasiswa untuk berani memulai dan jangan takut gagal.
Terkait maraknya perkembangan teknologi dan pesatnya penyebaran informasi, Sahrul Bakri dari Telkomsel berpesan, setiap entrepreneur harus mampu menyaring setiap informasi yang masuk.
Tujuannya agar wirausahawan tidak salah dalam mengambil keputusan.
Ungkapan Bakri ini, mengingatkan mahasiswa untuk tidak terlalu cepat mempercayai setiap informasi yang masuk di gawai mereka.
Mengapa? Karena belakangan ini terlalu banyak informasi mengandung hoax atau belum tentu valid.
Kepala UPA PK dan Kewirausahaan Unima, Dr Meidy Kantohe ikut menguatkan pesan para profesional di atas.l
Kantohe menambahkan, sebuah usaha tidak harus dalam bentuk produk barang yang kelihatan.
"Bisa juga berupa produk jasa yang lagi dibutuhkan masyarakat konsumen," ujarnya.
"Lahirnya kader wirausaha muda dari mahasiswa FEB Unima dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia," tambah Kantohe.
Melalui pesan para narasumber, para dosen pembina berharap semoga mendorong serta membangkitkan jiwa berwirausaha para mahasiswa FEB Unima. (*)
Ketua Panitia pelaksana Johanris R. Gultom mengaku terkejut, karena peserta yang mendaftar dan hadir di luar ekspektasi.
"Kami lumayan terkejut, karena peserta yang mendaftar mencapai 600 orang. Semula pendaftar hanya 500an ," ujar Gultom, mahasiswa Prodi Manajemen FEB Unima.
Gultom melanjutkan, seminar itu bertema, "Membentuk Jiwa Wirausaha yang Kompetitif, Kreatif dan Inovatif".
Selain dihadiri mahasiswa, kegiatan ini dihadiri pula beberapa dosen FEB Unima. Panpel berhasil mendatangkan tiga narasumber.
Mereka adalah General Manager Aston Hotel Manado, Bandisa Sastika, dan Supervisor Customer sales Operation Bitung - Minahasa PT Telkomsel yaitu Sahrul Bakri.
Selain paparan best practise dari dua profesional di atas, peserta seminar mendapatkan materi dari Kepala Unit Penunjang Akademik, Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Unima, Dr. Meidy S.S. Kantohe, SE.Ak, CA, CSRS.
Untuk kegiatan samping seminar, Panpel melakukan Lomba Produk Kreatifitas Mahasiswa Unima.
Beberapa kelompok wirausaha muda Unima, mampu memamerkan produk mereka di arena seminar.
Penampilan mereka dinilai tim juri yaitu Dr. Patricia Silangen, SPd, MSi dan Sam Saroinsong SH, MH. Tim juri adalah dosen Unima. Juri menilai setiap barang dan jasa yang ditampilkan kelompok mahasiswa..
Kelompok Mahasiswa yang ikut kegiatan pameran merupakan proyek mata kuliah kewirausahaan dan rencana bisnis.
Inisiator seminar dan pameran tersebut adalah Entrepreunership Study Group (ESG) yang diketuai JR Gultom bersama 7 mahasiswa lainnya.
ESG FEB Unima dibina tiga dosen kewirausahaan yaitu Dr. Grace Jenny Soputan, MSi, Grace Tambun SE, MAP dan Dr. Lenny Suot, MSi.
Ikut mendukung kegiatan ini antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), Aston Hotel Manado dan Telkomsel.
PESAN PEMBICARA
Tiga pembicara seminar telah meninggalkan banyak pesan. Pesan berisi motivasi kewirausahaan.
Pesan GM Aston Manado Bandisa Sastika misalnya mengatakan, "Orang sukses bukan karena tidak pernah gagal, tapi karena tidak berhenti dari kegagalan."
Ungkapan Sastika itu berisi motivasi bagi mahasiswa untuk berani memulai dan jangan takut gagal.
Terkait maraknya perkembangan teknologi dan pesatnya penyebaran informasi, Sahrul Bakri dari Telkomsel berpesan, setiap entrepreneur harus mampu menyaring setiap informasi yang masuk.
Tujuannya agar wirausahawan tidak salah dalam mengambil keputusan.
Ungkapan Bakri ini, mengingatkan mahasiswa untuk tidak terlalu cepat mempercayai setiap informasi yang masuk di gawai mereka.
Mengapa? Karena belakangan ini terlalu banyak informasi mengandung hoax atau belum tentu valid.
Kepala UPA PK dan Kewirausahaan Unima, Dr Meidy Kantohe ikut menguatkan pesan para profesional di atas.l
Kantohe menambahkan, sebuah usaha tidak harus dalam bentuk produk barang yang kelihatan.
"Bisa juga berupa produk jasa yang lagi dibutuhkan masyarakat konsumen," ujarnya.
"Lahirnya kader wirausaha muda dari mahasiswa FEB Unima dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia," tambah Kantohe.
Melalui pesan para narasumber, para dosen pembina berharap semoga mendorong serta membangkitkan jiwa berwirausaha para mahasiswa FEB Unima. (*)