Jakarta, 16/2 (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data bahwa berdasarkan hasil pendataan potensi desa yang dilakukan tiga kali dalam sepuluh tahun, sebanyak 10.985 desa masih belum memiliki Sekolah Dasar (SD) atau mencapai 13,37 persen.
"Sebanyak 10.985 desa masih belum memiliki sekolah dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah, atau sebesar 13,37 persen dari total sebanyak 82.190 desa," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Suryamin mengatakan, dari 10.985 desa yang tidak memiliki sekolah dasar tersebut, sebanyak 2.438 desa atau kelurahan di antaranya memiliki jarak tempuh sedikitnya tiga kilometer ke SD terdekat. Sementara 86,63 persen lainnya desa atau kelurahan sudah memiliki sarana sekolah dasar.
"Sementara untuk sarana pendidikan SLTP, sudah ada di 6.799 kecamatan, atau mencapai 96,11 persen, sementara 275 kecamatan atau 3,89 persen tidak memiliki sarana pendidikan SLTP," ujar Suryamin.
Dari 275 kecamatan yang tidak memiliki sarana pendidikan SLTP tersebut, sebanyak 66,91 persen atau 184 kecamatan, jarak tempuh ke SLTP terdekat lebih dari enam kilometer.
Untuk sarana pendidikan tingkat SLTA, masih terdapat 816 kecamatan atau sebanyak 11,54 persen yang masih belum memiliki sarana pendidikan tersebut, dimana sebanyak 508 kecamatan diantaranya, jarak tempuh ke SLTA terdekat lebih dari enam kilometer.
Sementara untuk ketersediaan pelayanan kesehatan dasar yang merupakan hak masyarakat menunjukkan bahwa sebanyak 117 kecamatan belum mempunyai Puskesmas atau Puskesmas Pembantu (Pustu), sementara sebanyak 6.957 telah memilikinya.
"Kecamatan yang belum memiliki Puskesmas atau Pustu tersebar di sembilan provinsi yaitu, Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," ujar Suryamin.
Berdasarkan hasil potensi desa 2014, pada April 2014 tercatat sebanyak 82.190 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 73.709 desa, 8.412 kelurahan dan 69 UPT. Potensi desa juga mencatat sebanyak 7.074 kecamatan dan 511 kebupaten atau kota.***3***
"Sebanyak 10.985 desa masih belum memiliki sekolah dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah, atau sebesar 13,37 persen dari total sebanyak 82.190 desa," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Suryamin mengatakan, dari 10.985 desa yang tidak memiliki sekolah dasar tersebut, sebanyak 2.438 desa atau kelurahan di antaranya memiliki jarak tempuh sedikitnya tiga kilometer ke SD terdekat. Sementara 86,63 persen lainnya desa atau kelurahan sudah memiliki sarana sekolah dasar.
"Sementara untuk sarana pendidikan SLTP, sudah ada di 6.799 kecamatan, atau mencapai 96,11 persen, sementara 275 kecamatan atau 3,89 persen tidak memiliki sarana pendidikan SLTP," ujar Suryamin.
Dari 275 kecamatan yang tidak memiliki sarana pendidikan SLTP tersebut, sebanyak 66,91 persen atau 184 kecamatan, jarak tempuh ke SLTP terdekat lebih dari enam kilometer.
Untuk sarana pendidikan tingkat SLTA, masih terdapat 816 kecamatan atau sebanyak 11,54 persen yang masih belum memiliki sarana pendidikan tersebut, dimana sebanyak 508 kecamatan diantaranya, jarak tempuh ke SLTA terdekat lebih dari enam kilometer.
Sementara untuk ketersediaan pelayanan kesehatan dasar yang merupakan hak masyarakat menunjukkan bahwa sebanyak 117 kecamatan belum mempunyai Puskesmas atau Puskesmas Pembantu (Pustu), sementara sebanyak 6.957 telah memilikinya.
"Kecamatan yang belum memiliki Puskesmas atau Pustu tersebar di sembilan provinsi yaitu, Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," ujar Suryamin.
Berdasarkan hasil potensi desa 2014, pada April 2014 tercatat sebanyak 82.190 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 73.709 desa, 8.412 kelurahan dan 69 UPT. Potensi desa juga mencatat sebanyak 7.074 kecamatan dan 511 kebupaten atau kota.***3***