Manado (ANTARA) - Sebanyak 257 petinju mengikuti kejuaraan tinju terbuka North Sulawesi Boxing Championship (NSBC) di Manado pada 26-30 September 2023.
Ketua Panitia Bonix Saweho, di Manado, Selasa, mengatakan dari 257 petinju yang mengikuti kejuaraan ini terdiri atas 220 putra dan 37 putri.
“Para peserta berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo serta sejumlah kabupaten kota dan sasana tinju di di Sulawesi Utara (Sulut),” kata Bonix.
Ketua Umum Pertina Sulut Fransiscus Silangen mengatakan Sulut pernah menjadi kiprah tinju di Indonesia, karena menghasilkan begitu banyak petinju bukan saja bertaraf nasional tetapi juga internasional.
Sejumlah petinju sulut pernah mewakili Indonesia pada berbagai kejuaraan internasional termasuk Olimpiade.
Ada lima petinju Indonesia asal Sulut yang pernah bertanding di kejuaraan internasional yaitu Joni Bolang, Fery Moniaga, Adrainus Taroreh, Ilham Lahia dan Bonix Saweho.
“Pertandingan ini suatu langkah, program Pertina Sulut untuk menjaring bibit baru yang bisa kita orbitkan supaya bisa muncul petinju Adrianus Taroreh, Bonix Saweho generasi baru,” kata Silangen saat membuka kejuaraan tersebut.
Dia mengatakan kejuaraan ini untuk menjaring bibit-bibit baru yang punya potensi untuk dibina.
“Karena pembinaan suatu olahraga harus ada kompetisi, kalau tidak ada kompetisi kita tidak bisa mengukur sejauh mana hasil dari latihan,” katanya.
Kejuaraan yang digelar di Gedung Tinju Sario Manado tersebut mempertandingkan sejumlah kelas dan kategori dari pemula hingga elite putra putri.
Ketua Panitia Bonix Saweho, di Manado, Selasa, mengatakan dari 257 petinju yang mengikuti kejuaraan ini terdiri atas 220 putra dan 37 putri.
“Para peserta berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo serta sejumlah kabupaten kota dan sasana tinju di di Sulawesi Utara (Sulut),” kata Bonix.
Ketua Umum Pertina Sulut Fransiscus Silangen mengatakan Sulut pernah menjadi kiprah tinju di Indonesia, karena menghasilkan begitu banyak petinju bukan saja bertaraf nasional tetapi juga internasional.
Sejumlah petinju sulut pernah mewakili Indonesia pada berbagai kejuaraan internasional termasuk Olimpiade.
Ada lima petinju Indonesia asal Sulut yang pernah bertanding di kejuaraan internasional yaitu Joni Bolang, Fery Moniaga, Adrainus Taroreh, Ilham Lahia dan Bonix Saweho.
“Pertandingan ini suatu langkah, program Pertina Sulut untuk menjaring bibit baru yang bisa kita orbitkan supaya bisa muncul petinju Adrianus Taroreh, Bonix Saweho generasi baru,” kata Silangen saat membuka kejuaraan tersebut.
Dia mengatakan kejuaraan ini untuk menjaring bibit-bibit baru yang punya potensi untuk dibina.
“Karena pembinaan suatu olahraga harus ada kompetisi, kalau tidak ada kompetisi kita tidak bisa mengukur sejauh mana hasil dari latihan,” katanya.
Kejuaraan yang digelar di Gedung Tinju Sario Manado tersebut mempertandingkan sejumlah kelas dan kategori dari pemula hingga elite putra putri.