Manado (ANTARA) - 'Pekan Pelayanan KB' di Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia menargetkan sebanyak 8.000 akseptor dari target nasional 1.500.000 akseptor.
"Pencanangan program ini menjadi penting dalam rangka mempercepat target penurunan angka stunting secara nasional, yaitu 14 persen di tahun 2024," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju didampingi Ketua Pokja KB/KR, Ignasius P Worung di Minahasa Utara, Selasa.
Pencanangan "Pekan Pelayanan KB" dalam rangka Hari Kontrasepsi Dunia di Sulut dipusatkan di markas TNI Komando Rayon Militer 1310 - 06 Airmadidi.
"Pencanangan program ini juga bersamaan dengan kegiatan gerebek pasar, lokasinya sangat strategis dimana Markas TNI Komando Rayon Militer 1310-06 bersebelahan dengan lokasi Pasar Airmadidi," ujarnya.
Saat ini, angka prevalensi stunting Sulut berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sebesar 20,5 persen.
Angka prevalensi stunting tertinggi, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 30 persen, sementara terendah di Kota Tomohon yaitu 13,7 persen.
"Perlu dukungan semua pemangku kepentingan untuk menekan angka stunting ini. Kita terus berupaya maksimal agar target secara nasional yaitu 14 persen bisa tercapai," katanya.
Pada pencanangan 'Pekan Pelayanan KB' nasional, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI, Martius Wangka mengatakan, pelaksanaan 'World Contraception Day' tahun in untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi bagi rencana keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting.
"Diharapkan momentum ini dapat meningkatkan cakupan kepesertaan KB pada semua metode kontrasepsi modern terutama metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP," ujarnya.
Selain itu meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder, provider medis, mitra kerja, dan masyarakat terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, serta meningkatkan komitmen dan kesertaan PUS dalam program KB.
Hadir pada Pencanangan Pekan Pelayanan KB tersebut, Aster Kasdam XIII/ Mdk, Kol. Arm. Sumanto, Kepala Dinas PPKB Kab Minahasa Utara dr. Jeane Symons, M.Kes, serta Ketua IBI Provinsi Sulut, Maria Dondokambey bersama jajaran.
"Pencanangan program ini menjadi penting dalam rangka mempercepat target penurunan angka stunting secara nasional, yaitu 14 persen di tahun 2024," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju didampingi Ketua Pokja KB/KR, Ignasius P Worung di Minahasa Utara, Selasa.
Pencanangan "Pekan Pelayanan KB" dalam rangka Hari Kontrasepsi Dunia di Sulut dipusatkan di markas TNI Komando Rayon Militer 1310 - 06 Airmadidi.
"Pencanangan program ini juga bersamaan dengan kegiatan gerebek pasar, lokasinya sangat strategis dimana Markas TNI Komando Rayon Militer 1310-06 bersebelahan dengan lokasi Pasar Airmadidi," ujarnya.
Saat ini, angka prevalensi stunting Sulut berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sebesar 20,5 persen.
Angka prevalensi stunting tertinggi, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 30 persen, sementara terendah di Kota Tomohon yaitu 13,7 persen.
"Perlu dukungan semua pemangku kepentingan untuk menekan angka stunting ini. Kita terus berupaya maksimal agar target secara nasional yaitu 14 persen bisa tercapai," katanya.
Pada pencanangan 'Pekan Pelayanan KB' nasional, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI, Martius Wangka mengatakan, pelaksanaan 'World Contraception Day' tahun in untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi bagi rencana keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting.
"Diharapkan momentum ini dapat meningkatkan cakupan kepesertaan KB pada semua metode kontrasepsi modern terutama metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP," ujarnya.
Selain itu meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder, provider medis, mitra kerja, dan masyarakat terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, serta meningkatkan komitmen dan kesertaan PUS dalam program KB.
Hadir pada Pencanangan Pekan Pelayanan KB tersebut, Aster Kasdam XIII/ Mdk, Kol. Arm. Sumanto, Kepala Dinas PPKB Kab Minahasa Utara dr. Jeane Symons, M.Kes, serta Ketua IBI Provinsi Sulut, Maria Dondokambey bersama jajaran.