Baghdad, (Antara/AFP) - Seorang pembom bunuh diri membunuh seorang pemimpin suku terkenal dan lima orang lainnya dalam satu serangan di sebelah baratdaya Baghdad, kata polisi pada Sabtu.
Pembom itu meledakkan sebuah truk tanki yang berisi bahan peledak di luar rumah Syekh Lorens al-Hadhal di kawasan Al-Nikhaib, Provinsi Anbar, pada Jumat malam, kata Mayor Alaa al-Dulaimi.
Syekh itu, mantan anggota parlemen, adalah ketua suku Aniza yang berpengaruh dan memiliki anggota-anggota di Kuwait dan Arab Saudi serta Irak.
Ledakan tersebut juga melukai 14 orang, kata Dulaimi.
Belum ada pernyataan segera mengenai siapa yang berada di belakang serangan tersebut, tetapi pemboman-pemboman bunuh diri merupakan taktik yang hampir dilakukan oleh orang-orang dari pengikut Sunni di Irak, termasuk para militan kelompok Negara Islam.
IS mempelopori ofensif gerak cepat yang menguasai banyak wilayah di jantung Arab Sunni di sebelah Utara dan Barat Baghdad Juni lalu.
Suku-suku kuat di Irak merupakan kunci bagi usaha-usaha pemerintah untuk merebut kembali dan mempertahankan kendali kawasan-kawasan yang saat ini dikuasai para militan IS.
Pembom itu meledakkan sebuah truk tanki yang berisi bahan peledak di luar rumah Syekh Lorens al-Hadhal di kawasan Al-Nikhaib, Provinsi Anbar, pada Jumat malam, kata Mayor Alaa al-Dulaimi.
Syekh itu, mantan anggota parlemen, adalah ketua suku Aniza yang berpengaruh dan memiliki anggota-anggota di Kuwait dan Arab Saudi serta Irak.
Ledakan tersebut juga melukai 14 orang, kata Dulaimi.
Belum ada pernyataan segera mengenai siapa yang berada di belakang serangan tersebut, tetapi pemboman-pemboman bunuh diri merupakan taktik yang hampir dilakukan oleh orang-orang dari pengikut Sunni di Irak, termasuk para militan kelompok Negara Islam.
IS mempelopori ofensif gerak cepat yang menguasai banyak wilayah di jantung Arab Sunni di sebelah Utara dan Barat Baghdad Juni lalu.
Suku-suku kuat di Irak merupakan kunci bagi usaha-usaha pemerintah untuk merebut kembali dan mempertahankan kendali kawasan-kawasan yang saat ini dikuasai para militan IS.