Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat 44 kejadian gempa bumi tektonik menggetarkan wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya periode 8—14 September 2023.

"Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar kejadian gempa bumi tersebar di area Teluk Tomini dan Laut Maluku," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Muhammad Zulkifli di Manado, Jumat.

Dari 44 kejadian gempa bumi tersebut, kata dia, sebagian besar (63,64 persen) memiliki magnitudo antara 3 hingga 4,9.

Sementara itu, sebesar 33,82 persen memiliki magnitudo kurang dari 3 dan 4,55 persen bermagnitudo lebih dari atau sama dengan lima.

Selama periode ini, kata dia, terdapat tiga gempa bumi dirasakan, yaitu di Donggala dirasakan di Donggala V—VI MMI, Palu (IV MM), Poso, Sigi, Toli-toli (III MMI), Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kota Samarinda (II—III MMI), Kota Gorontalo (II MMI), dan Kutai Timur (I—II MMI).

Gempa di Jailolo dirasakan di Manado, Bitung, Kotamobagu, Sangihe, Kepulauan Talaud, Halmahera Barat III—IV MMI, di Ternate, Halmahera Selatan, Kepulauan (III MMI), di Minahasa Utara, Gorontalo, Taliabu, Ambon, Bone Bolango (II—III MMI), di Tomohon, Sitaro, Namlea (II MMI).

Gempa di Talaud dirasakan di Kepulauan Sangihe dan Talaud II—III MMI.

Menurut kedalaman gempanya, kata dia, sebesar 59,09 persen, di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal antara 1 kilometer hingga 60 km, dan sebesar 40,91 persen berkedalaman menengah antara 61 km dan 300 km.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Geofisika Manado catat 44 kejadian gempa getarkan Sulut sepekan

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024