Manado, 23/1 (AntaraSulut) - Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Yayan Suparyan mengatakan pihaknya akan fokus menjual gula pasir hingga kepelosok desa pada 2015 ini.

"Sejak tahun lalu Bulog diberikan tugas oleh pemerintah sebagai penyalur gula kristal putih (GKP) milik petani lokal, dan tahun ini akan lebih fokus menjual hingga ke desa-desa di Sulut," kata Yayan, di Manado, Jumat.

Yayan mengatakan saat ini di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya GKP masih bersaing dengan gula rafinasi sehingga Bulog menjual hingga ke pedesaan.

"Diharapkan dengan melakukan penjualan hingga di desa, masyarakat akan tahu bahwa produksi gula dalam negeri jauh lebih baik," jelasnya.

Selain menjual, Bulog juga akan mengedukasi masyarakat karena gula rafinasi tersebut hanya diperuntukkan untuk industri dan bukan sebagai bahan konsumsi akhir masyarakat, sedangkan GKP dalam negeri diproduksi untuk konsumsi masyarakat langsung.

Dia mengatakan selain dijual hingga ke pelosok desa, gula pasir itu dijual melalui bazar, operasi pasar, maupun ke pedagang yang mempunyai izin perdagangan berupa pangan.

Pihaknya telah ditugaskan oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan untuk menjaga stabilitas harga pasar dan menjual gula pasir di provinsi itu.

Tantangan untuk melaksanakan tugas itu, katanya, memang ada karena masih banyak gula impor yang beredar di pasar tradisional maupun swalayan di Kota Manado dan sekitarnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengakui memang gula pasir yang beredar di sentra perdagangan Sulut masih ada gula impor dan juga GKP.

"Gula impor ini memang diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah di Sulut, sehingga ada yang dijual eceran karena banyak IKM yang belum mampu membeli gula dalam jumlah yang cukup banyak," katanya.

Saat ini, harga gula pasir di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya sebesar Rp11.500-12.000 per kg. ***3***


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024