Manado (ANTARA) -
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Jan S Maringka melakukan penanaman bibit pohon kelapa sebanyak 90 batang, bersama Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), Kamis.
Kegiatan ini dilakukan sebagai rangkaian memperingati 90 tahun Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan mendorong peran serta masyarakat untuk gemar melakukan penanaman produktif serta menjaga lingkungan sekitar.
"Kami berharap kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan dampak positif terhadap komoditas kelapa yang khususnya di Minahasa Utara," ujar dia.
Kementan, kata dia, terus mengajak semua pemangku kepentingan termasuk di dalamnya tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB).
Hal ini menunjukkan kerja bersama, bersinergi, satu hati untuk menjaga negeri.
"Kementerian Pertanian berharap gerakan menanam ini bisa bersambut. Artinya setelah kita mencanangkan, langkah selanjutnya diteruskan oleh masyarakat.
" Apa yang kita lakukan secara bersama-sama ini untuk mewujudkan ketahanan pangan seperti yang diharapkan," ujarnya.
Ketua Umum Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), Francky Londa, mengatakan, penanaman kelapa bersama Kementan adalah bentuk kepedulian gereja menjaga ketahanan pangan.
"Ini bentuk kepedulian gereja memberdayakan setiap potensi sebagai anugerah yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan," ujarnya.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Jan S Maringka melakukan penanaman bibit pohon kelapa sebanyak 90 batang, bersama Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), Kamis.
Kegiatan ini dilakukan sebagai rangkaian memperingati 90 tahun Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan mendorong peran serta masyarakat untuk gemar melakukan penanaman produktif serta menjaga lingkungan sekitar.
"Kami berharap kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan dampak positif terhadap komoditas kelapa yang khususnya di Minahasa Utara," ujar dia.
Kementan, kata dia, terus mengajak semua pemangku kepentingan termasuk di dalamnya tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB).
Hal ini menunjukkan kerja bersama, bersinergi, satu hati untuk menjaga negeri.
"Kementerian Pertanian berharap gerakan menanam ini bisa bersambut. Artinya setelah kita mencanangkan, langkah selanjutnya diteruskan oleh masyarakat.
" Apa yang kita lakukan secara bersama-sama ini untuk mewujudkan ketahanan pangan seperti yang diharapkan," ujarnya.
Ketua Umum Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), Francky Londa, mengatakan, penanaman kelapa bersama Kementan adalah bentuk kepedulian gereja menjaga ketahanan pangan.
"Ini bentuk kepedulian gereja memberdayakan setiap potensi sebagai anugerah yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan," ujarnya.