Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan mewaspadai potensi angin kencang hingga 20 knot atau 36 kilometer per jam di sejumlah wilayah perairan.
"Kondisi ini diperkirakan hingga sepekan ke depan," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, Senin.
Kondisi ini berbeda bila di darat, karena angin selatan, pesisir utara agak lebih tenang seperti Buol, Gorontalo Utara, Amurang, Lolak sampai Manado, tapi di pesisir Kotabunan, Ratatotok, Ratahan hingga Bitung masih lumayan kencang.
"Kalau mau dikategorikan kecepatan angin ini moderate sampai mendekati tinggi," ujarnya.
Kondisi kecepatan angin seperti ini, menurut Ricky lumayan berbahaya bagi perahu nelayan dengan tonase kecil seperti kapal sekitar 30 GT.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter," ujar Ricky.
Potensi tinggi gelombang seperti itu berpeluang terjadi di perairan timur Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan timur Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, perairan Bitung – Likupang, perairan pesisir Selatan Sulut dan Laut Maluku.
Ricky berharap, warga memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan misalkan berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, sementara kapal Fery, kecepatan angin lebih dari 21 Knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal kategori besar, harap memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Kondisi ini diperkirakan hingga sepekan ke depan," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, Senin.
Kondisi ini berbeda bila di darat, karena angin selatan, pesisir utara agak lebih tenang seperti Buol, Gorontalo Utara, Amurang, Lolak sampai Manado, tapi di pesisir Kotabunan, Ratatotok, Ratahan hingga Bitung masih lumayan kencang.
"Kalau mau dikategorikan kecepatan angin ini moderate sampai mendekati tinggi," ujarnya.
Kondisi kecepatan angin seperti ini, menurut Ricky lumayan berbahaya bagi perahu nelayan dengan tonase kecil seperti kapal sekitar 30 GT.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang antara 1,25 - 2,5 meter," ujar Ricky.
Potensi tinggi gelombang seperti itu berpeluang terjadi di perairan timur Kabupaten Kepulauan Sitaro, perairan timur Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, perairan Bitung – Likupang, perairan pesisir Selatan Sulut dan Laut Maluku.
Ricky berharap, warga memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan misalkan berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, sementara kapal Fery, kecepatan angin lebih dari 21 Knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal kategori besar, harap memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.