Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara, Diano T Tandaju mengatakan, program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) ikut membantu upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Rencana strategis 2020-2024, BKKBN berupaya menggali konsep-konsep baru dalam mengembangkan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana," sebut Diano di Manado, Jumat.
Program PEK yang dikembangkan tersebut, kata dia, difokuskan pada keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Diano didampingi Ketua Pokja Pembangunan Keluarga, Alfrida Bayang dan pelaksana kegiatan Tarmina Wonopati, mengatakan, melalui program prioritas ini diharapkan keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer.
"Keluarga akseptor ini dapat menjadi contoh bagi keluarga lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga," ujarnya.
BKKBN menggelar kegiatan Pengembangan Model Kemitraan, Permodalan, Pemasaran/Pilot Project Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Peduli Stunting Tahun 2023.
Dia berharap, kegiatan seperti ini dapat mendorong peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui usaha mikro keluarga, khususnya keluarga akseptor KB Lestari MKJP dan KB Mandiri MKJP melalui UPPKA.
"Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari kasubid PEK Kab/kota dan Ketua Kelompok UPPKA yang menjadi target program prioritas nasional tahun 2023," ujarnya.
Perwakilan BKKBN Sulut berkolaborasi dengan bank daerah, Bank SulutGo untuk pengembangan program ini.
"Rencana strategis 2020-2024, BKKBN berupaya menggali konsep-konsep baru dalam mengembangkan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana," sebut Diano di Manado, Jumat.
Program PEK yang dikembangkan tersebut, kata dia, difokuskan pada keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Diano didampingi Ketua Pokja Pembangunan Keluarga, Alfrida Bayang dan pelaksana kegiatan Tarmina Wonopati, mengatakan, melalui program prioritas ini diharapkan keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer.
"Keluarga akseptor ini dapat menjadi contoh bagi keluarga lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga," ujarnya.
BKKBN menggelar kegiatan Pengembangan Model Kemitraan, Permodalan, Pemasaran/Pilot Project Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Peduli Stunting Tahun 2023.
Dia berharap, kegiatan seperti ini dapat mendorong peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui usaha mikro keluarga, khususnya keluarga akseptor KB Lestari MKJP dan KB Mandiri MKJP melalui UPPKA.
"Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari kasubid PEK Kab/kota dan Ketua Kelompok UPPKA yang menjadi target program prioritas nasional tahun 2023," ujarnya.
Perwakilan BKKBN Sulut berkolaborasi dengan bank daerah, Bank SulutGo untuk pengembangan program ini.