Jakarta, 29/12 (AntaraSulut) - Badan SAR Nasional memfokuskan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dan kini diperkirakan tenggelam di sekitar perairan antara Bangka Belitung dan Kalimantan Barat.
"Dugaan awal seperti itu meski masih akan dikabarkan perkembangannya lagi," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Bambang Soelistyo di Jakarta, Senin.
Perkiraan itu berdasarkan titik koordinat pesawat terakhir yang terlacak oleh ATC Bandara Soekarno-Hatta. Setelahnya, pesawat hilang kontak dan kini dicari keberadaannya.
Dia mengatakan kendala terbesar pecarian adalah menentukan lokasi pasti dari pesawat hilang tersebut.
Belum lagi, teknologi yang dimiliki Basarnas terbatas dan belum optimal terkait akurasi serta kecepatannya, terutama jika beroperasi di kedalaman laut.
Kendati demikian, pihaknya merasa terbantu dengan kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mempunyai sistem sonar.
Sistem sonar mampu menjaring material-material di bawah laut.
Meski saat ini pencarian belum membuahkan hasil, Basarnas dan sejumlah tim yang tergabung dalam pencarian pesawat AirAsia akan terus melakukan pencarian hingga tujuh hari sejak QZ8501 dinyatakan hilang kontak.
Tim yang pencarian pesawat AirAsia itu melibatkan banyak pihak, seperti Tim Rescue Kantor SAR Pangkal Pinang, TNI-AL Bangka Belitung, TNI-AD Bangka Belitung, TNI-AU Bangka Belitung, Direktorat Brimob Polda Bangka Belitung, Pol Air Bangka Belitung, Pemda Belitung Timur, Senkom, ORARI, Pramuka dan nelayan.
"Dugaan awal seperti itu meski masih akan dikabarkan perkembangannya lagi," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Bambang Soelistyo di Jakarta, Senin.
Perkiraan itu berdasarkan titik koordinat pesawat terakhir yang terlacak oleh ATC Bandara Soekarno-Hatta. Setelahnya, pesawat hilang kontak dan kini dicari keberadaannya.
Dia mengatakan kendala terbesar pecarian adalah menentukan lokasi pasti dari pesawat hilang tersebut.
Belum lagi, teknologi yang dimiliki Basarnas terbatas dan belum optimal terkait akurasi serta kecepatannya, terutama jika beroperasi di kedalaman laut.
Kendati demikian, pihaknya merasa terbantu dengan kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mempunyai sistem sonar.
Sistem sonar mampu menjaring material-material di bawah laut.
Meski saat ini pencarian belum membuahkan hasil, Basarnas dan sejumlah tim yang tergabung dalam pencarian pesawat AirAsia akan terus melakukan pencarian hingga tujuh hari sejak QZ8501 dinyatakan hilang kontak.
Tim yang pencarian pesawat AirAsia itu melibatkan banyak pihak, seperti Tim Rescue Kantor SAR Pangkal Pinang, TNI-AL Bangka Belitung, TNI-AD Bangka Belitung, TNI-AU Bangka Belitung, Direktorat Brimob Polda Bangka Belitung, Pol Air Bangka Belitung, Pemda Belitung Timur, Senkom, ORARI, Pramuka dan nelayan.