Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebanyak 1.899 kali gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, periode 1-7 Agustus 2023.
"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga tingkat aktivitasnya masih pada level tiga siaga," sebut Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam laporan evaluasi Gunung Karangetang yang dibagikan Ketua Pos PGA, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan di Manado, Kamis.
Gempa-gempa juga terekam, seperti 264 kali gempa embusan, satu kali gempa hybrid/fase banyak, empat kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa terasa skala MMI - I dan 17 kali gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga enam milimeter, dominan tiga milimeter.
Leleran lava, kata dia, keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang, Timbelang dan Beha sejauh sekitar 1.500 meter, sedangkan yang ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang, Kali Kahetang dan Kali Keting dengan jarak luncur sekitar 2.100 meter.
"Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa guguran masih terekam tinggi," katanya menjelaskan.
Pada periode ini, kata dia, tidak terjadi terjadi awan panas guguran, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan (Kali Kahetang, Kali Batuawang dan Kali Keting).
Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke bagian hilir sehingga perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Selanjutnya, masyarakat yang akan melintasi lembah/sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak
Gunung Karangetang erupsi pada awal Februari 2023 lalu setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, statusnya yang saat itu masih waspada level dua dinaikkan menjadi siaga level tiga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG catat 1.899 kali gempa guguran Gunung Karangetang
"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga tingkat aktivitasnya masih pada level tiga siaga," sebut Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam laporan evaluasi Gunung Karangetang yang dibagikan Ketua Pos PGA, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan di Manado, Kamis.
Gempa-gempa juga terekam, seperti 264 kali gempa embusan, satu kali gempa hybrid/fase banyak, empat kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa terasa skala MMI - I dan 17 kali gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga enam milimeter, dominan tiga milimeter.
Leleran lava, kata dia, keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang, Timbelang dan Beha sejauh sekitar 1.500 meter, sedangkan yang ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang, Kali Kahetang dan Kali Keting dengan jarak luncur sekitar 2.100 meter.
"Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas gempa guguran masih terekam tinggi," katanya menjelaskan.
Pada periode ini, kata dia, tidak terjadi terjadi awan panas guguran, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan (Kali Kahetang, Kali Batuawang dan Kali Keting).
Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke bagian hilir sehingga perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Selanjutnya, masyarakat yang akan melintasi lembah/sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak
Gunung Karangetang erupsi pada awal Februari 2023 lalu setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, statusnya yang saat itu masih waspada level dua dinaikkan menjadi siaga level tiga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG catat 1.899 kali gempa guguran Gunung Karangetang