Jakarta (ANTARA) - Perusahaan bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, dengan meraih dana segar sebesar Rp2,25 triliun.
Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi mengatakan perseroan menerbitkan 8,33 miliar saham baru atau setara 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp270 per lembar saham.
Terkait penggunaan dana hasil IPO, lanjutnya, perseroan akan menggunakan sekitar 65 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk belanja modal mengembangkan jejaring bioskop, dengan menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun, sampai dengan lima tahun ke depan, yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi mengatakan perseroan menerbitkan 8,33 miliar saham baru atau setara 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp270 per lembar saham.
Terkait penggunaan dana hasil IPO, lanjutnya, perseroan akan menggunakan sekitar 65 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk belanja modal mengembangkan jejaring bioskop, dengan menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun, sampai dengan lima tahun ke depan, yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.